© Shutterstock
Sebuah akun twitter bernama @victoriayovita mengunggah utasan yang mana disitu tertulis curhatan seorang gadis yang tidak ingin disebutkan identitasnya, Ia mengaku telah dihamili oleh sang pacar. Dalam curhatan tersebut, ia mengatakan bahwa ia mengalami keguguran sebanyak dua kali dengan pasangan belum resminya tersebut.
Dalam utasan yang berupa foto screenshot tersebut, terlihat gadis yang masih duduk di SMA ini awalnya memang sudah mengalami gangguan kesehatan mental yaitu telah divonis menyandang gangguan anxiety. Dalam ceritanya, ia mengaku sering mendapat tekanan dari keluarganya, sering sekali mengalami kekerasan dan juga tekanan dalam hidupnya.
Namun, setelah ia bertemu dengan pacarnya yang juga tak disebutkan namanya ini, ia merasa seperti terlahir kembali, hidupnya seakan penuh dengan kasih sayang. Tapi, keadaan berubah semenjak ia dan pacarnya melakukan hubungan terlarang sebelum menikah, tak disangka, gadis tersebut hamil. Bukan hanya satu kali, bahkan dua kali.
Selain janin itu tak dianggap, dalam masa-masa kehamilannya yang pertama, ia selalu mendapatkan tekanan dari sang kekasih, baik kekerasan fisik maupun batin. Ini membuat janin pertamanya keguguran akibat ia terlalu banyak mengalami depresi
" Pas kita berantem, dia juga nyerang badan aku, kepala aku dibenturin ke tembok, terus perut aku diinjek, bahkan pas aku ketiduran nggak bilang dia dateng ke rumah aku dan nyulutin aku pakai rokok katanya aku nggak becus jadi pacar," ungkap gadis ini
Sedang, di kehamilannya yang kedua dia sempat ditipu oleh kekasihnya tersebut.
" Malamnya, dia kasih aku obat, katanya biar sehat ade bayinya. Aku seneng banget, aku minum dua butir. tapi malah mules kak, aku pipis darah, batuk dan muntah hebat bahkan keluar muntah darah dari mulutku, anak itu akhirnya gugur" ungkapnya pada utasan twitter
Menanggapi kejadian tragis yang dialami oleh gadis diatas, ada berbagai banyak faktor yang dapat menyebabkan keguguran, salah satunya adalah depresi atau stress yang berlebih. Dikutip dari Parents, Stres yang dialami saat masa kehamilan bisa menyebabkan ketidakseimbangan homonal yang membuat kondisi janin melemah.
Terkadang stres bisa diakibatkan oleh kelelahan karena beragam aktivitas yang dapat mengganggu kesehatan janin. Adapula yang stres akibat rutinitas pekerjaan. Kalau Mama terlalu kelelahan dan stres bisa membuat kondisi pembuluh darah mengecil.
Oksigen dan darah yang disuplai pun terganggu, sehingga menyebabkan imunitas tubuh menurun. Hal seperti ini bisa menyebabkan masuknya virus yang berbahaya bagi kehamilan.
Selain menyebabkan keguguran pada janin, kekerasan yang dilakukan pada masa kehamilan juga bisa menyebabkan tekanan batin pada seorang janin. Para ahli dari Michigan yang melakukan penelitian ini mengatakan, kekerasan fisik dan emosional yang dialami ibu hamil akan meninggalkan trauma pada bayi dan gejala tersebut muncul pada setahun pertama usia bayi.
" Kekerasan yang dialami selama hamil akan secara langsung membahayakan bayi. Karena itu ibu hamil harus dijaga agar tidak sampai mengalami kekerasan dalam rumah tangga," kata Dr.Alytia Levendosky, profesor psikologi dari Michigan State University.
Menurut Levendosky, kekerasan saat hamil bisa mengubah sistem respon stres ibu, meningkatkan level hormon kortisol, sehingga level kortisol pada bayi ikut meningkat.
Nah, maka dari itu, untuk ibu hamil lebih baik kurangi stress dan juga hindari kekerasan pada saat masa kehamilan ya, karena bisa berdampak pada janin yang kalian sayangi, Sehat terus bumil!