© Parenting.firstcry.com
Melahirkan bayi menjadi momen perjuangan tersendiri bagi setiap ibu hamil. Mereka berjuang hidup dan mati untuk menghadirkan buah hati mereka ke dunia. Banyak ibu yang ingin melahirkan bayinya secara normal. Tapi nggak jarang keadaan yang nggak memungkinkan membuat mereka mau nggak mau harus melakukan operasi caesar untuk mengeluarkan bayi dari rahim.
Operasi caesar umumnya memang aman untuk dilakukan. Tapi dilansir dari Parents.com, menurut Whitney B. You, MD, MPH, asisten profesor di Departemen Obstetri dan Ginekologi di Universitas Northwestern, infeksi bisa berkembang pada 6% hingga 11% operasi caesar. Infeksi bisa terjadi di rahim, perut, atau sayatan dan membutuhkan perawatan menggunakan antibiotik.
Sementara menurut Pamela Promecene, MD, profesor dan dokter kandungan di Houston, risiko infeksi tergantung pada alasan wanita menjalani operasi caesar. Sebagai contoh, operasi caesar yang sudah direncanakan sebelumnya memiliki risiko yang sedikit lebih rendah daripada operasi caesar darurat. Hal ini lantaran dokter dan pasien biasanya memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan operasi saat hal itu sudah direncanakan sebelumnya.
Selain itu, faktor tertentu pada ibu bisa meningkatkan risiko infeksi setelah operasi caesar. Faktor tersebut seperti obesitas, diabetes yang nggak terkontrol, riwayat operasi caesar sebelumnya, obat penekan kekebalan tubuh, dan merokok.
Ibu yang memiliki alergi penisilin mungkin juga memiliki peluang lebih tinggi terkena infeksi setelah operasi caesar. Setiap dokter memberikan antibiotik dengan menyesuaikan jenisnya berdasarkan berat dan alergi yang dimiliki oleh ibu. Makanya jika kita nggak yakin apakah kita punya alergi penisilin, sebaiknya kita berkonsultasi dengan dokter untuk menjalani tes sebelum melahirkan.
Sementara itu, banyak dari kita yang mungkin belum tahu tanda-tanda infeksi setelah menjalani operasi caesar. Padahal penanganan yang lambat justru bisa sangat berbahaya lho! Berikut beberapa gejala yang biasanya muncul beberapa hari setelah operasi.
Jika kita mengalami tanda-tanda seperti di atas, akan lebih baik untuk segera menghubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih cepat. Biasanya perawatan infeksi dilakukan dengan menggunakan antibiotik. Dokter akan memilih antibiotik yang tepat untuk infeksi yang kita alami. Dalam kasus yang parah, dokter juga bisa melakukan operasi kecil untuk mencegah komplikasi.
Makanya jangan sampai nggak paham dengan gejalanya ya biar nggak makin parah!