© Shutterstock
Moms, pernah gak sih merasakan bibir pecah-pecah? Pasti rasanya gak enak dan kurang nyaman ya. Ternyata, bibir pecah-pecah gak cuma dialami oleh orang dewasa saja lho.. Melainkan juga oleh bayi, khususnya yang baru lahir.
Bagi bayi, kondisi bibir pecah-pecah ini bikin dia gak nyaman karena pengelupasannya sering kali menimbulkan rasa perih.
Terus kok bisa sih bibir pecah-pecah terjadi pada bayi? Apakah bahaya? Bagaimana cara merawatnya? Langsung aja kita kupas satu per satu pada penjelaan di bawah. Yuk simak!
Jika bibir bayi mengalami pecah-pecah, kering, dan luka, ada beberapa faktor yang mungkin saja menjadi penyebabnya. Salah satunya adalah kebiasaan bayi menjilati bibir atau menyedot bibirnya sendiri.
Selain itu udara yang kering, panas, atau terkena paparan angin bisa mengurangi kelembapan bibir. Kebiasaan bayi bernapas lewat mulut juga bisa membuat bibir kering kemudian pecah-pecah.
Secara umum, bibir bayi pecah-pecah bukanlah kondisi yang membahayakan. Tapi kalau hal ini tak kunjung membaik, bisa jaddi merupakan pertanda masalah kesehatan yang lebih serius. Misalnya dehidrasi dan penyakit kawasaki.
Moms perlu waspada dehidrasi pada si kecil. Hal ini terjadi jika tubuh kekurangan atau kehilangan cairan dan nutrisi secara drastis sehingga metabolisme tubuh gak berjalan semestinya. Tanda-tanda bayi mengalami dehidrasi, antara lain:
- Bibir dan lidah kering,
- menangis tanpa mengeluarkan air mata,
- kulit kering dan keriput,
- jarang buang air kecil, kurang dari enam kali ganti popok per hari,
- napas dalam dan cepat.
Masalah lain yang perlu diwaspadai adalah penyakit Kawasaki. Penyakit yang umumnya menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun ini memiliki beberapa gejala lain selain bibir pecah-pecah, yaitu:
- Demam lebih dari lima hari,
- ruam, terutama di daerah kelamin,
- mata memerah dan bengkak,
- bibir bengkak, pecah-pecah dan memerah,
- tangan dan kaki bengkak.
Kalau bayi mengalami tanda-tanda di atas, segera periksakan ke dokter ya, Moms!
Bibir pecah-pecah kalau dibiarkan bakal mengelupas dan menimbulkan luka perih yang membuat bayi rewel. Untuk mengatasinya, berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan:
- Meneteskan ASI ke bibir.
- Melembutkan dengan lipbalm organik.
- Mengoleskan minyak kelapa.
Semoga informasi di artikel ini bisa bermanfaat!