© Shutterstock
Perubahan dalam tubuh ibu hamil akan berpengaruh pada kondisi kesehatan. Moms akan membutuhkan pasokan darah segar dua kali lipat lebih banyak dari sebelumnya. Kalau kebutuhan darah ini tidak tercukupi, ibu hamil akan rentan kena anemia.
Perlu diingat, anemia pada ibu hamil tidak boleh diabaikan karena bisa membahayakan diri sendiri dan juga janin dalam kandungan.
Anemia pada ibu hamil paling sering disebabkan oleh masalah kekurangan zat besi. Anemia ini disebut dengan anemia defisiensi zat besi. Zat besi diperlukan untuk membantu tubuh memproduksi sel darah merah segar yang kaya oksigen dan nutrisi.
Penyebab utama dari defisiensi zat besi adalah kurang makan makanan kaya zat besi, seperti protein hewani sejak dari sebelum dan semasa hamil.
Tapi, mendapatkan asupan zat besi dari makanan saja tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan Moms sepanjang kehamilan. Faktanya, saat hamil volume darah akan bertambah hingga 50% untuk mencukupi keperluan diri sendiri dan janin.
Itu kenapa kebutuhan zat besi harian tubuh juga harus dipenuhi lewat suplemen zat besi, agar terhindar dari kondisi kekurangan sel darah merah.
Anemia defisiensi folat terjadi saat tubuh kekurangan asupan asam folat (vitamin B9) dari makanan. Anemia jenis ini juga bisa terjadi akibat malabsorpsi. Malabsorpsi artinya tubuh tidak dapat menyerap asam folat secara efektif sebagaimana mestinya.
Asam folat adalah vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan agar menghindari kondisi ini. Fungsi asam folat adalah untuk membentuk protein baru di dalam tubuh yang menghasilkan sel darah merah dan membentuk DNA pada janin.
Mencukupi kebutuhan asam folat dapat mencegah risiko bayi terlahir mengalami cacat tabung saraf seperti spina bifida dan anencephaly hingga 72%.
Vitamin B12 penting untuk membantu produksi sel darah merah. Kalau ibu hamil kurang mengonsumsi makanan tinggi vitamin B12, gejala anemia pada ibu hamil bisa muncul sebagai akibatnya.
Selain itu, kebiasaan minum alkohol juga bisa menyebabkan anemia pada ibu hamil jenis defisiensi vitamin B12.
Anemia bukanlah kondisi yang bisa sembuh dengan sendirinya. Kalau jumlah sel darah merah dalam tubuh terlalu sedikit, ibu dan janin bisa kekurangan gizi dan oksigen yang akan membahayakan keselamatan mereka.
Anemia yang parah di trimester pertama dilaporkan bisa meningkatkan berbagai masalah seperti:
Anemia pada ibu hamil yang parah juga bisa menyebabkan kerusakan organ vital seperti otak dan jantung hingga kematian.
Untuk mengatasi anemia saat masa kehamilan, berikut beberapa hal yang perlu dilakukan:
1. Makan makanan bernutrisi khusus
Melansir American Pregnancy Association, makanan yang termasuk tinggi zat besi untuk mengatasi anemia pada ibu hamil, yaitu:
Sementara makanan tinggi folat untuk anemia pada ibu hamil meliputi:
2. Mengonsumsi vitamin C lebih banyak
3. Minum suplemen zat besi, vitamin B12, dan asam folat sebagai tambahan vitamin prenatal.
Semoga informasi di atas bermanfaat ya, Moms!