© Shutterstock
Pada awal kehamilan, wajah tampak bersinar dari dalam ke luar dengan kulit cerah kemerahan dan rambut yang berkilau cemerlang selama berhari-hari. Kemudian, semua itu seakan menghilang. Memasuki trimester kedua, Moms mungkin mengalami pembengkakan, termasuk di bagian wajah.
Sayangnya, pembengkakan termasuk dalam kategori efek samping kehamilan yang sangat normal. Nyatanya, sebagian besar ibu hamil mengalaminya. Tapi kenapa ya?
Selama kehamilan, tubuh melakukan beberapa hal yang sangat aneh. Salah satunya adalah peningkatan cairan di dalam tubuh. Saat hamil, total volume air tubuh bisa meningkat hingga 8 liter (atau lebih dari 33 gelas).
Sementara itu, volume plasma melonjak 30 hingga 50 persen. Ini berarti volume darah total Moms juga meningkat. Pembengkakan disebabkan oleh tubuh menahan lebih banyak air dari biasanya saat hamil.
Jadi, ke mana perginya semua cairan itu?
Sebagian air tetap berada di dalam sel untuk membantunya berfungsi. Sisanya terakumulasi di luar sel untuk meningkatkan pengiriman oksigen, membersihkan limbah, dan mengontrol aliran elektrolit.
Peningkatan plasma adalah sebagai tanggapan terhadap meningkatnya kebutuhan plasenta dan organ, karena volume darah meningkat untuk memberikan semua yang dibutuhkan janin untuk berkembang.
Saat semakin mendekati persalinan, volume darah Moms mencapai puncaknya. Itu sebabnya pembengkakan dapat memuncak sekitar waktu ini.
Saat kehamilan berlanjut, cairan dapat menumpuk di jaringan, biasanya di kaki, pergelangan kaki, dan tungkai, menyebabkannya membengkak dan tampak bengkak. Kondisi ini disebut edema.
Terkadang, wajah dan tangan juga membengkak. Beberapa akumulasi cairan selama kehamilan adalah normal, Moms. Ini disebut edema fisiologis.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa Moms lakukan untuk membantu mencegah atau meringankannya:
Moms harus menghubungi dokter kalau mengalami salah satu dari gejala berikut:
Tanda-tanda ini bisa mengindikasikan preeklamsia, kondisi kehamilan serius yang berhubungan dengan tekanan darah tinggi dan kelebihan protein dalam urine.
Semoga informasi ini bermanfaat ya!