© Shutterstock.com
Selama kehamilan tentu banyak perubahan yang sering dialami oleh ibu. Salah satunya perubahan pada kondisi kulit. Munculnya stretch marks atau jerawat jadi beberapa kondisi yang kerap dialami oleh wanita selama kehamilan. Mungkin Moms mengalaminya juga ya.
Perubahan pada kondisi kulit ini sayangnya nggak bisa dihindari Moms. Tapi, kita bisa kok meminimalisir dampaknya dengan menjaga kulit tetap sehat. Gimana caranya? Berikut ulasannya yang sudah Diadona rangkum dari laman What to Expect.
Sebelum melangkah lebih lanjut, sebenarnya kapan sih perubahan kulit selama kehamilan dimulai? Jawabannya tergantung, Moms. Banyak wanita yang mengalami masalah kulit seperti jerawat, ruam, dan kulit kemerahan sejak trimester pertama.
Sedangkan ibu lainnya, baru mulai merasakan masalah kulit ini di trimester kedua bahkan ketiga. Masalah perubahan kondisi kulit ini memang umum terjadi Moms selama kehamilan. Tapi tenang saja, hampir semua gejala kulit yang Moms alami akan hilang dalam beberapa minggu setelah kehamilan.
Penyebab utamanya adalah hormon kehamilan Moms. Hormon ini menyebabkan pori-pori ibu hamil mengeluarkan minyak berlebih sehingga membuat Moms rentan terhadap ruam panas dan menyebabkan perubahan warna pada wajah, kaki, telapak tangan bahkan telapak kaki. Selain itu pembuluh darah yang meregang juga jadi penyebab lainnya.
Bila Moms sedang mengalami kondisi kulit ini, ada beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk meminimalisir dampaknya. Apa saja caranya?
1. Makan Makanan yang Bernutrisi Seimbang
Agar kulit tetap ternutrisi, Moms perlu mengonsumsi makanan yang tepat selama kehamilan terutama yang mengandung nutrisi seimbang. Hal ini bertujuan agar menjaga kulit terlihat sebaik mungkin dalam keadaan yang nggak terelakkan ini.
2. Minum Cukup Air Setiap Hari
Menjaga kulit tetap sehat dan terhidrasi juga sangat penting Moms. Karena itu Moms perlu minum cukup air selama kehamilan. Selain baik bagi kulit, minum air yang cukup juga bermanfaat membantu tumbuh kembang janin dan mengganti cairan tubuh yang hilang akibat mual dan muntah.
3. Jangan Malas Mencuci Wajah
Jika jerawat adalah masalah yang sedang Moms hadapi, basuh wajah dua hingga tiga kali sehari dengan pembersih yang menyeluruh namun lembut. Pembersih yang keras hanya akan membuat kulit Moms lebih terbuka terhadap iritasi. Selain itu, lakukan eksfoliasi dengan sangat lembut sekitar sekali seminggu. kemudian akhiri dengan pelembab bebas minyak.
4. Pilih Kosmetik dengan Label " noncomedogenic" dan " unscented"
Cari kata-kata " noncomedogenic" dan " unscented" saat Moms membeli produk kosmetik dan perawatan kulit. Bila Moms memiliki tipe kulit berminyak, produk dengan kadungan " bebas minyak" bisa jadi pilihan terbaik karena produk itu nggak menambahkan minyak berlebih dan menyumbat pori-pori. Sebaliknya, jika Moms memiliki tipe kulit yang kering, sebaiknya pilih produk yang mengandung pelembab.
5. Beritahu Dokter Bila Sedang Hamil
Bila Moms pergi ke dokter kulit, selalu beri tahu bila Moms sedang hamil. Pasalnya, beberapa obat yang biasa digunakan untuk mengobati jerawat, seperti isotretinoin dan Retin-A, nggak boleh digunakan saat hamil Moms begitu juga bahan tertentu di beberapa produk jerawat.
6. Jangan Mandi Terlalu Lama
Mandi yang terlalu lama dan sering bisa menghilangkan kelembapan kulit. Karena itu, usahakan mandidengan durasi yang cukup. Selain itu, gunakan air hangat dan sabun yang lembut ya Moms.
Meski perubahan kulit ini nggak bisa dihindari, tapi Moms nggak perlu khawatir karena masalah ini nggak akan selamanya terjadi. Biasanya kondisi kulit Moms akan kembali seperti semula segera setelah melahirkan.
Tapi bila dirasa sangat mengganggu, Moms bisa mengonsultasikan kondisi kulit Moms ini pada dokter. Semoga bermanfaat.