Mencukur Rambut Area Sensitif Saat Hamil, Boleh atau Tidak?

Reporter : Mila
Kamis, 12 Agustus 2021 19:30
Mencukur Rambut Area Sensitif Saat Hamil, Boleh atau Tidak?
Biar gak penasaran lagi, simak yuk Moms!

Masih ada banyak pro dan kontra mengenai perlu tidaknya mencukur rambut pubis (rambut kemaluan) saat sedang hamil. Pikiran ini juga terkadang terlintas dalam pikiran beberapa ibu hamil mendekati waktu persalinan mereka.

Jadi, apakah diperbolehkan mencukur rambut kemaluan saat hamil?

1 dari 3 halaman

Manfaat Rambut Kemaluan

Adanya rambut pubis adalah pertanda bahwa organ reproduksi seseorang telah matang. Beberapa literatur juga mengatakan bahwa rambut pubis berfungsi dalam melindungi organ genital.

Mencukur rambut pubis dengan teknik yang salah bisa menyebabkan luka yang dapat berpotensi menjadi media bagi pertumbuhan bakteri dan kuman. Selain luka, penggunaan alat cukur yang tidak steril juga bisa memicu terjadinya infeksi.

2 dari 3 halaman

Manfaat Mencukur Rambut Kemaluan saat Hamil

Ini beberapa tujuan mengapa ia mencukur rambut kemaluannya saat hamil, di antaranya:

  • Proses persalinan lebih higienis
    Oleh karena itu, mencukur rambut pubis sebelum persalinan telah menjadi prosedur standar pada beberapa rumah sakit.
  • Mencegah terhambatnya pembersihan pendarahan pospartum
    Pendarahan pospartum biasa terjadi 3 hingga 10 hari setelah persalinan. Pada pendarahan pospartum, biasanya terdapat jaringan plasenta dan darah yang turut terbawa. Beberapa mencukur guna mencegah terhalangnya pembersihan darah ini.

3 dari 3 halaman

Risiko Mencukur Rambut Kemaluan saat Hamil

Sebuah penelitian yang dilakukan CDC dan professor dermatologi University of Rochester, Mary Gail Mercurio, setuju bahwa mencukur rambut pubis meningkatkan risiko penularan infeksi.

Sekali lagi, mencukur rambut kemaluan saat hamil adalah hak para Moms. Jadi, selama pencukuran dilakukan dengan teknik yang aman, sah-sah saja.

Semoga informasi ini bermanfaat!

Beri Komentar