© Shutterstock
Banyak komplikasi pada saat persalinan yang bisa membahayakan ibu dan sang buah hati. Salah satunya yang dialami Mommy ASF, yaitu komplikasi ruptur uteri.
Pada tahun 2019, pemilik kisah Layangan Putus ini mengetahui dirinya hamil anak yang kelima. Sayangnya, ia harus merelakan buah hatinya karena meninggal saat persalinan.
Ruptur uteri adalah komplikasi persalinan yang jarang terjadi, tapi bisa berakibat fatal. Melansir Healthline, komplikasi ini menyebabkan rahim ibu robek dan bayi terpeleset keluar menuju perut sang ibu.
Kondisi ini bisa menyebabkan pendarahan parah pada ibu dan membuat bayi meninggal karena lemas. Menurut literatur, kondisi ini dialami kurang dari 1% ibu hamil di dunia.
Penyebab utama dari kondisi ini adalah luka parut yang dimiliki Moms saat persalinan sesar di kehamilan sebelumnya. Pada kasus Mommy ASF, ia melahirkan secara sesar di kelahiran anak pertamanya dan kemudian melahirkan secara pervaginam atau normal pada anak kedua, ketiga, dan keempat.
Inilah kenapa para dokter tidak menyarankan ibu yang pernah sesar untuk mencoba melahirkan pervaginam di kelahiran selanjutnya.
Tapi, bukan berarti kelahiran pergavinam tidak mungkin bagi ibu yang sudah pernah sesar. Hanya saja, mereka yang memilih melahirkan pervaginam akan dimonitor secara seksama selama proses persalinannya.
Ada beberapa gejala umum yang bisa menjadi ciri Moms mengalami ruptur uteri. Di antaranya adalah:
Seringnya, kondisi ini terjadi secara tiba-tiba dan sulit didiagnosa karena gejalanya tidak spesifik. Dokter biasanya bisa melihat gejala ini di saat persalinan seperti detak jantung bayi melemah atau bayi yang terlihat stres.
Semoga informasi ini bermanfaat ya!