© 2smgwomenshealth.sg
Saat masa kehamilan, biasanya nggak sedikit ibu mengalami berbagai keluhan kesehatan. Mulai dari mual, sembelit, pembengkakan di tangan atau kaki sampai kram perut.
Melansir dari Alodokter, kram perut saat hamil muda ini disebabkan oleh rahim yang terus berkembang selama kehamilan Moms sehingga menyebabkan otot dan ligamen yang menopang rahim jadi menegang.
Tapi Moms tak perlu khawatir karena kondisi ini umum terjadi pada ibu hamil.
Meski hal ini normal terjadi, tapi bukan berarti bisa dianggap sepele begitu aja Moms. Ada beberapa kondisi kram perut yang mengarah pada adanya kondisi serius. Berikut ini diantaranya.
1. Kehamilan Ektopik
Biasanya rasa sakit yang disebabkan oleh kehamilan ektopik ini cukup hebat Moms. Kehamilan ektopik sendiri adalah kehamilan yang terajdi di luar rahim. Tak hanya kram perut, gejala lainnya dari kehamilan ektopik yakni pendarahan dari vagina, lemas, pusing, nyeri di bagian bahu, dan munculnya rasa nyeri pada rongga panggul.
2. Keguguran
Keguguran di awal kehamilan memang sering terjadi Moms. Jika ibu hamil mengalami kram perut saat hamil muda dan disertai pendarahan atau flek dalam waktu beberapa hari, bisa jadi hal ini pertanda keguguran. Sebaiknya Moms langsung memeriksakan diri pada dokter bila mengalami hal ini.
3. Preeklamsia
Ibu hamil dikatakan preeklamsia bila tekanan darahnya terus meningkat setelah 20 minggu kehamilan dan adanya peningkatan kadar protein dalam urine.
Beberapa gejala preeklamsia ini yang perlu Moms waspadai yakni berat badan yang meningkat cepat, gangguan penglihatan, sakit kepala, muntah, mual, dan kram perut.
4. Persalinan Prematur
Bila Moms mengalami sakit perut akibat kram atau kontraksi (lebih dari lima kali kontraksi selama satu jam) sebelum kehamilan Moms berusia 37 minggu, bisa jadi Moms mengalami persalinan prematur.
Gejala persalinan prematur lainnya yakni ketuban pecah dini, nyeri pada area panggul atau punggung bagian bawah, dan pendarahan pada vagina.
5. Infeksi Saluran Kemih
Infeksi satu ini biasanya ditandai dengan sakit pada perut bagian bawah, sering merasa ingin buang air kecil, urine berbau busuk atau bercampur darah, dan nyeri saat buang air kecil. Kondisi ini harus segera ditangani Moms, bila tidak bisa meningkatkan risiko ibu hamil mengalami kelahiran prematur atau infeksi ginjal.
Selain kelima komplikasi kehamilan di atas, kram perut ini bisa juga sebagai salah satu gejala Moms mengalami korioamnioitis dan solusio plsenta (kondisi dimana plasenta terpisah sebagian atau seutuhnya dari rahim sebelum bayi lahir).
Ada berbagai hal yang bisa menyebabkan calon ibu mengalami kram perut selama kehamilan. Berikut sederet penyebabnya.
1. Ukuran Rahim Membesar
Rahim yang membesar seiring kehamilan bisa menyebabkan peregangan pada dinding perut dan perubahan pada posisi usus. Nah, hal ini bisa menyebabkan Moms mengalami kram perut bahkan mual.
2. Perubahan pada Hormon
Meningkatnya hormon progeseron selama kehamilan berdampak juga Moms terhadap penurunan sisetm kerja saluran cerna. Penurunan fungsi saluran cerna ini mengakibatkan makanan yang dimakan ibu hail akan diolah secara lambat yang akhirnya bisa memicu sembelit bahkan kram perut.
3. Peregangan Ligamen
Nyeri pada ligamen juga bisa menyebabkan kram perut saat hamil muda Moms. Apalagi saat kehamilan memasuki trimester kedua. Hal ini disebabkan karena ligamen harus menopang rahim yang mulai membesar dan menebal seiring kehamilan.
Selain tiga hal di atas, kram perut saat hamil muda juga bisa terjadi setelah Moms melakukan hubungan seksual dan mengalami orgasme.
Saat Moms mengalami kram perut cara yang mudah dan sederhana yang bisa Moms coba yakni dengan duduk dan beristirahat sejenak untuk meredakan rasa nyeri.
Selain itu, Moms juga bisa meredakannya dengan minum banyak air putih, makan makanan berserat tinggi, gerak secara perlahan dan bila Moms sedang berbaring, ubah posisi sejenak.
Itu dia sederet informasi tentang kram perut saat hamil muda. Semoga bermanfaat ya Moms.
