© Shutterstock
Meski sudah dijaga dan dirawat, tidak semua kehamilan berjalan dengan lancar. Ada kalanya, ibu hamil mengalami masalah selama kehamilan yang bisa mengganggu perkembangan janin, bahkan mengancam nyawa.
Kalau ini terjadi, Moms perlu berhati-hati. Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk memahami berbagai sindrom langka yang bisa terjadi pada ibu hamil agar bisa mengantisipasinya.
Mirror syndrome atau Ballantyne syndrome atau triple edema adalah sindrom yang ditandai dengan pembengkakan pada tubuh ibu hamil dan janin dalam kandungan.
Meski pembengkakan pada ibu hamil tampak biasa, gejala mirror syndrome lebih dari sekadar itu. Pada sindrom ini, plasenta dalam kandungan juga ikut membesar dan jumlah cairan ketuban pun menjadi berlebihan.
Mirror syndrome merupakan sindrom yang langka, sehingga sering salah didiagnosis sebagai preeklampsia. Apalagi, mirror syndrome juga ditandai dengan tekanan darah tinggi selama kehamilan dan protein dalam urine ibu hamil.
Twin-to-twin transfusion syndrome (TTTS) adalah sindrom langka yang memengaruhi kehamilan kembar identik.
Melansir Johns Hopkins Medicine, TTTS terjadi pada janin kembar yang berbagi satu plasenta serta jaringan pembuluh darah yang memasok oksigen dan nutrisi selama di dalam rahim.
Sindrom langka ini terjadi saat sambungan pembuluh darah di dalam plasenta tidak terbagi secara merata sehingga menyebabkan ketidakseimbangan dalam pertukaran darah antara kedua janin.
Kembar pertama (kembar donor) tidak mendapat pasokan darah yang cukup sehingga berisiko mengalami kekurangan gizi dan kegagalan organ. Sementara kembar kedua (kembar resipien) menerima terlalu banyak darah sehingga kerja jantung menjadi berlebihan dan berisiko mengalami masalah jantung lainnya.
Hiperemesis gravidarum adalah kondisi medis langka yang ditandai dengan mual dan muntah yang parah dan terus terjadi selama kehamilan.
Kondisi ini lebih dari sekadar mual dan muntah biasa (morning sickness) selama kehamilan yang umum. Ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum mungkin memerlukan rawat inap karena rentan mengalami:
Adapun gejala hiperemesis gravidarum biasanya muncul dan berkembang secara cepat atau bertahap dalam beberapa bulan. Biasanya, gejala mual dan muntah yang parah mulai muncul sebelum minggu ke-20 kehamilan dan tak jarang bisa memengaruhi kualitas hidup penderitanya.
HELLP syndrome adalah sindrom langka yang terjadi pada 1-2 dari 1.000 ibu hamil. Sindrom ini biasanya terjadi pada trimester tiga kehamilan. Tapi, juga bisa timbul pada minggu-minggu pertama setelah bayi lahir.
HELLP sendiri singkatan dari hemolisis (pecahnya sel darah merah), elevated liver enzymes (meningkatnya kadar enzim hati), serta low platelet count (jumlah trombosit yang rendah).
Kalau kondisi itu terjadi, Moms bisa merasakan berbagai gejala, seperti:
Sementara penyebab dari HELLP syndrome tidak diketahui secara pasti. Tapi, ibu hamil yang mengalami preeklampsia dan eklampsia berisiko lebih tinggi mengalami sindrom langka ini.
Selective intrauterine growth restriction (sIUGR) terjadi pada kembar identik yang berbagi satu plasenta dan jaringan pembuluh darah (monochorionic). Kondisi ini terjadi ketika plasenta tidak terbagi rata di antara janin.
Adapun plasenta berfungsi untuk menyediakan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam rahim. Kalau terjadi ketidakseimbangan tersebut, nutrisi antara kedua janin pun menjadi tidak seimbang sehingga bisa terjadi malnutrisi pada salah satunya.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Moms!