Minum Soda saat Hamil, Ternyata Bisa Tingkatkan Risiko Obesitas pada Anak lho!

Reporter : Devi Puspitasari
Sabtu, 5 Desember 2020 10:30
Minum Soda saat Hamil, Ternyata Bisa Tingkatkan Risiko Obesitas pada Anak lho!
Konsumsi soda saat hamil bisa tingkatkan risiko anak alami obesitas?

Rasa soda yang nikmat dan segar nggak bisa dipungkiri memang menggoda. Apalagi, bila diminum saat dingin. Tapi sayangnya, ibu hamil disarankan buat membatasi bahkan menghindari konsumsi soda Moms.

Soda terutama soda non-diet selama kehamilan dikaitkan dengan berbagai dampak negatif salah satunya risiko obesitas pada anak di kemudian hari, Moms. Langsung saja yuk kita simak penjelasannya.

1 dari 7 halaman

Konsumsi Soda dan Risiko Obesitas pada Anak

Ilustrasi ibu hamil minum soda

Dikutip dari Reuters, sebuah studi menunjukkan setiap tambahan porsi soda per hari yang dikonsumsi selama kehamilan berkaitan dengan peningkatan ukuran pinggang dan massa tubuh yang lebih tinggi pada anak-anak beberapa tahun kemudian, Moms.

Minuman manis dikaitkan dengan obesitas pada anak-anak dan orang dewasa,” kata penulis studi Sheryl Rifas-Shiman dari Harvard Medical School, Boston.

2 dari 7 halaman

Risiko Konsumsi Soda Lainnya

Selain itu, penelitian sebelumnya juga menunjukkan adanya keterkaitan antara konsumsi soda dan minum perasa buah dengan kelebihan berat badan, obesitas, sindrom metabolik, dan diabetes tipe 2 pada anak.

Menurut Rifas-Shiman, obesitas pada masa kanak-kanak ini cenderung sulit diobati, Moms. Karena itu, menurutnya sangat penting buat melakukan pencegahan sedini mungkin.

3 dari 7 halaman

Obesitas pada masa kanak-kanak tersebar luas dan sulit diobati,” sambungnya.

Jadi, penting untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang bisa dimodifikasi yang terjadi sebelum lahir dan selama masa bayi sehingga pencegahan bisa dimulai lebih awal," imbuh Rifas-Shiman.

4 dari 7 halaman

Penelitian Kaitan Soda dan Obesitas pada Anak

Ilustrasi Minuman Soda

Dalam penelitian ini, para peneliti melibatkan 1.078 ibu dan anak, Moms. Tim studi kemudian mengadakan pertemuan langsung dengan setiap wanita pada akhir trimester pertama dan kedua dan selama beberapa bulan pertama setelah melahirkan.

Anak-anak dinilai sejak usia dini, sekitar usia 3 tahun, dan di pertengahan masa kanak-kanak, sekitar usia 8 tahun. Para ibu juga mengisi kuesioner yang dikirimkan setiap tahun selama enam tahun usia anak.

5 dari 7 halaman

Selama kehamilan, para responden ini menjawab kuesioner tentang apa yang biasanya mereka makan dan minum, termasuk berapa banyak soda biasa dan bebas gula, jus buah, minuman buah dan air yang mereka konsumsi setiap harinya.

Saat anak-anak ini berusia antara 6 dan 11 tahun, tim peneliti mengukur tinggi, berat badan, lingkar pinggang, dan ketebalan lipatan kulit setiap anak. Dengan pengukuran ini, mereka menghitung persentase lemak tubuh dan indeks massa tubuh (BMI).

6 dari 7 halaman

Soda Tingkatkan Risiko Obesitas pada Anak

ilustrasi anak obesitas

Dari penelitian itu, peneliti menemukan fakta bahwa ibu yang minum lebih banyak minuman manis selama kehamilan, sekitar seperempat dari anak-anak mereka mengalami obesitas pada usia pertengahan, lingkar pinggang, dan ketebalan lipatan kulit paling tinggi di antara anak-anak yang ibunya minum setidaknya dua porsi minuman manis per hari.

Menariknya, hanya soda saja Moms yang dikaitkan dengan hal ini. Jus, soda diet, dan air yang dikonsumsi selama kehamilan nggak memiliki keterkaitan dengan skor BMI yang lebih tinggi pada anak-anak.

Beri Komentar