Mom Sebaiknya Hindari Menahan Pipis saat Hamil, Ini Alasannya!

Reporter : Mila
Jumat, 14 Januari 2022 11:57
Mom Sebaiknya Hindari Menahan Pipis saat Hamil, Ini Alasannya!
Bisa berbahaya untuk janin.

Selama hamil, ukuran perut yang kian besar bisa meningkatkan frekuensi buang air kecil. Ini yang membuat ibu hamil lebih sering kebelet pipis. Tapi, karena beberapa alasan, biasanya Moms sering menahan sampai benar-benar tidak kuat lagi.

Kebiasaan menahan pipis saat hamil bisa berdampak pada kesehatan ibu dan janin, lho! Berikut penjelasan lengkapnya.

1 dari 4 halaman

Bolehkan Menahan Pipis saat Hamil?

Ilustrasi Hamil

Pada dasarnya Moms tidak boleh menahan pipis, baik saat sedang hamil maupun tidak. Alasannya, menahan pipis saat bisa menyebabkan gangguan kesehatan, salah satunya infeksi saluran kemih (ISK).

Terlebih, ibu hamil yang punya risiko lebih tinggi terkena ISK. Semakin sering Moms  menahan pipis, semakin tinggi pula risiko untuk mengalami ISK selama kehamilan.

2 dari 4 halaman

Penyebab Menahan Pipis Meningkatkan Risiko ISK

Selama hamil, Moms jadi lebih sering buang air kecil karena perubahan hormon selama kehamilan. Selain perubahan hormon, peningkatan jumlah dan kecepatan darah yang beredar melalui tubuh dan pertumbuhan rahim juga memicu rasa ingin pipis atau beser.

Perubahan hormonal membuat aliran darah ke ginjal lebih cepat dan volume darah mengalami peningkatan sekitar 50% dari kondisi sebelum hamil. Kondisi ini meningkatkan kecepatan pengisian kandung kemih serta volume urine yang menyebabkan Moms jadi lebih sering bolak-balik ke kamar mandi.

Kalau malas, mau tidak mau ibu jadi sering menahan pipis. Semakin sering ibu hamil menahannya, maka bakteri akan tinggal lebih lama pada area kandung kemih dan saluran kencing ibu hamil.

Hal ini yang bisa memicu berkembang biaknya bakteri sehingga membuat ibu hamil jadi lebih rentan mengalami ISK.

3 dari 4 halaman

Ciri-ciri ISK

Ilustrasi Hamil

Ciri-ciri infeksi saluran kemih yang dirasakan, antara lain:

  • demam,
  • mual dan muntah,
  • rasa nyeri saat buang air kecil,
  • urine berwarna keruh, berdarah, atau baunya menyengat,
  • sakit ketika berhubungan intim.

Beri Komentar