© Shutterstock
Ngidam adalah ciri khas dari kehamilan. Saat hamil, mungkin Moms menginginkan makanan dari makanan manis, asam hingga pedas.
Selama kehamilan, Moms juga mungkin akan merasa lebih mudah lapar dan nafsu makan meningkat dikarenakan pertumbuhan janin dalam kandungan yang juga butuh asupan makanan.
Peningkatan nafsu makan adalah hal yang baik untuk ibu hamil. Tapi, bukan berarti Moms bisa makan sesuka hati lho. Mengonsumsi makanan bernutrisi memang diperlukan, tapi bukan berarti dengan cara makan berlebihan.
Lantas, bagaimana cara mengendalikan nafsu makan yang berlebih saat hamil? Simak yuk Moms!
Selama hamil, tubuh akan mengalami banyak perubahan, seperti peningkatan volume darah sebanyak 30-40 persen. Rahim pun tumbuh dari seukuran buah pir menjadi seukuran bola basket. Pertambahan berat bayi dalam kandungan juga mencapai 2-4 kilogram.
Dari perubahan-perubahan yang terjadi, Moms mau tidak mau menggunakan kalori ekstra sehingga secara alami meningkatkan rasa lapar.
Selain itu, perubahan hormon juga bisa memengaruhi peningkatan rasa lapar. Perlu dipahami bahwa fluktuasi estrogen dan progesteron bisa mendorong peningkatan nafsu makan.
Kalori ekstra yang harus dikonsumsi ibu hamil di trimester ketiga akan berbeda-beda tiap orang.
Biasanya, dokter kandungan akan melihat terlebih dahulu kondisi kehamilan yang dialami, seperti mengecek bobot berat badan saat hamil atau status kehamilan Mama yang mengandung bayi tunggal atau kembar.
“ Pada kenyataannya, peningkatan kebutuhan kalori pada ibu hamil jauh lebih sedikit dari yang dipikirkan banyak orang. Trimester ketiga menjadi waktu di mana kebutuhan kalori meningkat tinggi dibanding trimester sebelumnya. Ibu hamil membutuhkan sekitar 400 kalori per-hari pada trimester ketiga untuk kehamilan tunggal. Kebutuhan kalori ini akan tetap sama selama menjalani sisa kehamilan,” kata ahli diet dan konsultan laktasi bersertifikat internasional, Meghan McMillan.
Pertama, Moms bisa fokus pada perencanaan makan ke depannya.
“ Untuk membantu mengelola rasa lapar ibu hamil, biasanya saya akan menyuruh mereka untuk mencatat makanan yang mereka idamkan dan mengenyangkan. Dalam melist makanan, ibu hamil juga harus memilih makanan yang mengandung tiga nutrisi utama: protein, serat, dan lemak sehat,” jelas McMillan.
Pilihlah makanan berprotein rendah lemak, seperti ayam, ikan, telur, kalkun, kacang-kacangan, dan olahan kedelai. Untuk meningkatkan serat, Moms bisa mengonsumsi biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran. Sedangkan untuk memperoleh lemak sehat, bisa diperoleh dari alpukat, yogurt, minyak zaitun, dan kacang-kacangan.
Sebagai opsi lain, Moms juga bisa mengakalinya sebagai camilan.
“ Biasanya saya membantu mereka (ibu hamil) menahan rasa lapar dengan cara mendorong mereka untuk mengkombinasikan protein atau lemak sehat, selain karbohidrat dalam camilan yang mereka makan," ungkap McMillan
" Beberapa contohnya, seperti apel dengan selai kacang, greek yogurt rendah lemak dengan tambahan blueberry, atau salad tuna dengan biskuit gandum. Tidak hanya enak yang diperoleh, tetapi pilihan camilan tersebut dapat membantu Mama merasa kenyang lebih lama,” tambahnya.
Lalu yang terpenting, jangan lupa untuk tetap terhidrasi. Dehidrasi bisa muncul sebagai rasa lapar, jadi simpanlah botol berisi air di sekitar Moms dan sering-seringlah meminumnya. Selain itu, minum air yang cukup bisa membantu mencegah sembelit yang sering dialami ibu hamil.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Moms!