© Shutterstock
Selain melalui persalinan normal, Moms juga bisa melahirkan melalui tindakan operasi caesar. Tapi, adakah risiko yang mungkin terjadi ketika perempuan melakukan operasi caesar berulang kali?
Meskipun belum ada penelitian ilmiah yang benar-benar membuktikan berapa kali perempuan boleh melakukan operasi caesar, tapi diyakini bahwa operasi caesar hanya bisa dilakukan maksimal 3 kali saja.
Melansir What to Expect, sampai saat ini belum ditemukan secara pasti mengenai berapa banyak operasi caesar yang aman dilakukan oleh seorang perempuan. Tapi, disebutkan setiap kali Moms melahirkan secara caesar, kemungkinan akan lebih banyak komplikasi dan risiko dibandingkan sebelumnya.
Sebagian besar perempuan pasti ingin melahirkan secara normal, tapi terkadang ada kondisi tertentu yang membuat operasi caesar perlu dilakukan, bahkan lebih dari sekali.
Beberapa alasan di antaranya seperti Moms pernah punya riwayat operasi caesar sebelumnya, memiliki plasenta previa, serta mengalami riwayat rupture uteri.
Selain itu, kondisi lain yang juga membuat operasi caesar lebih mungkin dilakukan misalnya hamil dengan bayi kembar, hamil di usia lebih dari 40 tahun, bayi ada dalam posisi sungsang, dan lain sebagainya.
Melansir Parenting First Cry, melakukan operasi caesar berulang kali bisa menambah daftar risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi. Seperti:
Dibandingkan dengan persalinan normal, pemulihan operasi caesar membutuhkan waktu yang lebih lama. Hal ini karena bekas luka operasi butuh waktu lebih lama untuk bisa sembuh.
Selama operasi dilakukan, kandung kemih menjadi salah satu area yang kemungkinan besar terpengaruh. Kalau operasi caesar dilakukan kembali, kandung kemih pun jadi lebih berisiko mengalami cedera.
Setiap kali operasi caesar dilakukan, risiko terjadinya masalah pembekuan darah ikut meningkat. Masalah gumpalan darah ini, yang biasanya terjadi pada kaki atau daerah panggul, bisa berakibat fatal.
Berulang kali dilakukan operasi caesar membuat plasenta menjadi lebih berisiko mengalami masalah, terutama pada posisinya. Plasenta mungkin akan jadi terlalu dalam di dinding rahim (juga dikenal sebagai plasenta akreta) atau bisa menutupi serviks (juga dikenal sebagai plasenta previa), pada kehamilan berikutnya.
Operasi caesar berulang juga meningkatkan risiko Moms mengalami pendarahan hebat, biasanya terjadi pada operasi caesar yang lebih dari 2-3 kali.
Moms juga lebih berisiko mengalami infeksi setelah melakukan operasi caesar berulang. Ini karena bakteri yang biasanya ada di vagina bisa memasuki rahim. Dengan demikian, infeksi bisa lebih mudah terjadi di lokasi bekas luka sayatan operasi.
Oleh karena itu, Moms yang berencana melakukan operasi caesar kembali untuk kesekian kalinya, cobalah untuk berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu. Dokter akan memeriksa kesehatan kehamilan dan kondisi tubuh Moms, sehingga bisa lebih memahami berbagai risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi.
Semoga informasi ini bermanfaat!