© Freepik.com/ @jcomp
Melihat hasil test pack positif tentu jadi kebahagian tersendiri bagi Moms dan pasangan yang sedang merencanakan kehamilan. Tapi meski hasil test pack terbilang cukup akurat, sayangnya nggak menutup kemungkinan bila test pack juga salah Moms.
Test pack sendiri bekerja dengan cara mendeteksi hormon human chorionic gonadotropin (hCG) yang biasanya meningkat selama kehamilan. Tentu saja hal ini bukan berarti test pack selalu menunjukkan hasil yang akurat.
Nggak sedikit juga test pack yang menunjukkan hasil positif, tapi setelah diperiksa nyatanya Moms nggak hamil. Kira-kira apa sih penyebab kesalahan test pack satu ini? Dikutip dari Alodokter, berikut ulasannya Moms.
Hasil test pack bisa tetap positif Moms setelah keguguran maupun aborsi. Hal ini karena masih adanya hormon hCG dalam tubuh. Saat hamil, kadar hCG terus meningkat seiring pertumbuhan plasenta Moms dan berlipat ganda setiap beberapa hari. Puncaknya sendiri terjadi di sekitar 10 minggu kehamilan.
Saat kehamilan berakhir, kadar hCG ini mulai surut Moms, tapi prosesnya sangat lambat. Hormon ini bisa tetap berada dalam darah dan urin ibu sampai enam minggu setelah akhir kehamilan. Selama hormon ini masih ada dalam darah dan urin, test pack akan tetap menunjukkan hasil positif Moms.
Kehamilan kimiawi ini terjadi jika sel telur yang sudah dibuahi atau dikenal dengan nama embrio, nggak bisa tertanam atau berkembang Moms. Hal inilah yang bisa saja membuat test pack sempat mendeteksi hormon hCG yang dihasilkan di awal kehamilan.
Sebenarnya, kondisi ini sangat umum terjadi Moms. Hanya saja sering nggak disadari. Kehamilan kimiawi ini biasanya disebabkan oleh gangguan di dalam rahim seperti fibroid rahim, jaringan parut atau kelainan bentuk rahim.
Selain itu, kurangnya kadar hormon tertentu seperti progesteron bisa jadi penyebab lainnya dari kehamilan kimiawi ini Moms.
Meski tingkat keakuratan test pack cukup tinggi, tetap saja sangat penting menggunakannya scara cermat dan sesuai dengan petunjuk. Pastikan Moms juga membaca hasil pemeriksaan sesuai waktu yang ditentukan dan jangan lupa cek tanggal kadaluwarsanya, ya.
Selain kehamilan kimiawi, kehamilan ektopik juga bisa menyebabkan kesalahan pada hasil test pack Moms. Kehamilan ektopik sendiri terjadi saat sel telur yang sudah dibuahi tumbuh di luar rahim.
Kondisi ini bisa terjadi bila terdapat kelainan pada tuba falopi, riwayat infeksi rahim, atau juga peradangan dan jaringan parut pada tuba falopi.
Nggak hanya pada tuba falopi, kehamilan ektopik ini juga bisa terjadi pada indung telur, rongga perut maupun leher rahim. Meski embrio dalam keadaan ini nggak bisa berkembang, tubuh tetap memproduksi hormon hCG sehingga bisa menyebabkan hasil test pack menjadi positif.
Konsumsi obat tertentu juga bisa mempengaruhi hasil test pack lho Moms. Salah satunya obat kesuburan. Bisa saja test kehamilan Moms menunjukkan hasil positif setelah Moms mengonsumsi obat-obatan yang mengandung hCG.
Nah, itu dia 5 penyebab yang bisa menyebabkan hasil test pack positi padahal Moms nggak hamil. Karena itu, penting bagi Moms memeriksakan diri ke dokter untuk mendapat hasil yang lebih akurat. Semoga bermanfaat ya, Moms.