© Https://www.shutterstock.com/g/aslysun
Saat menjelang kehamilan, fisik seorang wanita banyak mengalami perubahan. Tak hanya itu, selain fisik juga psikologis banyak yang berubah. Padahal mental seorang ibu otu sangatlah penting untuk menyeimbangkan metabolisme.
Masalah emosional seperti ekonomi, dan juga permasalahan rumah tangga sangatlah rumit, membuat ibu hamil kadang merasa depresi dan tertekan psikologisnya.
"Kehamilan adalah transisi besar dalam kehidupan seorang wanita, dan ini melibatkan campuran emosi yang kompleks, baik dan buruk," kata Dr. Mary Kimmel, direktur medis Unit Rawat Inap Psikiatri Perinatal dan asisten profesor psikiatri di University of North Carolina School of Medicine di Chapel Hill, AS, dikutip dari Live Science.
Ini beberapa perubahan psikologis yang dialami oleh ibu hamil
Di trimester pertama, biasanya ibu akan merasakan peribahan namun tidak signifikan. Ketakutan akan kehamilan gagal atau keguuran banyak dialami oleh ibu di trimester pertama. Periode kritis dalam perkembangan janin sangatlah penting pada saat ini.
Sedangkan dalam trimester kedua, ibu banyak memiliki kecemasan dan stress berlebih. Perubahan emosional pada ibu mulai dialami secara bertahap. Banyak ibu hamil mulai merasa sadar diri tentang beban yang mereka tanggung untuk menopang bayi mereka, dan perasaan ini dapat menyebabkan mereka merasa rendah diri.
Pada trimester ketiga, wanita mengantisipasi persalinan dan menghadapi perubahan fisik yang signifikan. Sementara rasa takut kehilangan bayi biasanya sudah hilang pada saat ini. Namun, ada kecemasan baru menggantikannya yaitu ketakutan akan persalinan. Selain kekhawatiran tentang persalinan, ibu hamil akan memiliki naluri untuk nesting, mempersiapkan kedatangan bayi, mulai dari sibuk menata kamar, membeli baju, dan peralatan bayi.