© Https://www.shutterstock.com/g/Sasiphin
Ada beberapa permasalahan yang sering dialami oleh bayi, salah satunya adalah perut keras karena masuk angin. Kondisi seperti ini biasanya dialami oleh bayi yang memiliki usia sekitar dua minggu hingga lebih.
Biasanya, gejala-gejala perut bayi terasa keras ini disebabkan oleh sensitivitas perut yang dialami dalam beberapa bulan pertama kehidupannya. Apakah kondisi ini berbahaya? Yuk simak moms!
Kondisi yang dialami oleh bayi ini disebut Kolik. Ini biasanya dialami oleh bayi pada minggu pertama setelah dirinya lahir ke duania. Biasanya, kolik ini membuat para bayi menangis lebih dari tiga jam perharinya.
Namun, para peneliti masih belum mengetahui pasti apa penyebab dari KOlik ini, tetapi mereka mempercayai bahwa kolik saling berhubungan dengan sensivitas lambung dimana adanya gas atau alergi.
Perut bayi yang mengalami kolik seringkali keras, baik karena masalah internal pencernaan atau karena otot-otot perut yang tegang saat mereka menangis.
Selain itu, Intoleransi laktosa disebabkan karena sistem pencernaan yang kurang atau tidak memiliki laktase, yang merupakan enzim yang diperlukan untuk memecah dan mencerna laktosa dengan baik.
Tak hanya Kolik dan Intoleransi Laktosa saja, biasanya perut bayi mengeras biasa jadi karena sembelit.
Sembelit atau yang memiliki nama konstipasi yakni,bisa jadi disebabkan karena pemberian susu formula. Pengenalan terhadap makanan baru bisa juga menjadi penyebab konstipasi pada bayi yang lebih besar.
Jika ibu mengetahui bahwa si kecil mengalami kesulitan buang air besar dan tinja mengeras dan juga diiringi dengan tangisan si kecil, bisa jadi bayi tersebut sedang mengalami konstipasi atau sembelit.
Ibu bisa mengobatinya dengan cara rumahan atau langsung membawanya ke dokter yang menangani kendala tersebut, mom! Semoga membantu