© Shutterstock
Pernahkah Moms mendengar tentang kehamilan kimiawi atau chemical pregnancy? Kondisi ini adalah keguguran dini yang terjadi sebelum kehamilan 5 minggu atau bersamaan dengan periode haid.
Saat mengalami kehamilan kimiawi, Moms sebenarnya memang sedang hamil. Tapi, kehamilannya tersebut belum terdeteksi dengan jelas apabila dilakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG).
Yuk, kenali selengkapnya tentang kehamilan kimiawi!
Penyebab kehamilan kimiawi masih belum diketahui pasti. Tapi, pada beberapa kasus, kondisi tersebut terjadi karena sel telur yang telah dibuahi mengalami kelainan kromosom sehingga tidak bisa berkembang. Akibatnya, proses kehamilan pun berakhir.
Selain itu, ada pula kondisi lain yang diyakini berkaitan dengan kehamilan kimiawi, misalnya kadar hormon tidak normal, implantasi di luar rahim, infeksi, dan kelainan.
Berikut ini beberapa gejala yang bisa muncul akibat kehamilan kimiawi:
Menurut dr. Arina Heidyana, perbedaan bercak akibat kehamilan kimiawi dan perdarahan di awal kehamilan terletak pada warna darah yang keluar.
“ Pada beberapa kehamilan, darah pada implantation bleeding berwarna merah muda (pink). Sementara itu, pada kehamilan kimiawi, perdarahannya banyak seperti saat sedang haid dan bergumpal-gumpal,” jelas dr. Arina.
Oleh karena itu, setiap perempuan yang mendapati hasil test pack positif saat sedang haid sebaiknya segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter. Tindakan itu dilakukan untuk menegakkan diagnosis, serta mendapat penanganan yang paling tepat.
Semoga informasi ini bermanfaat!