Sering Bertengkar dengan Pasangan saat Hamil? Ini Dia Risiko yang Bisa Terjadi pada Bayi

Reporter : Devi Puspitasari
Selasa, 18 Agustus 2020 18:30
Sering Bertengkar dengan Pasangan saat Hamil? Ini Dia Risiko yang Bisa Terjadi pada Bayi
Apa aja sih risiko buruknya?

Selama masa kehamilan, wanita biasanya mengalami perubahan emosional dan suasana hati ya Moms. Hal ini disebabkan oleh kadar hormon estrogen dan progesteron yang berubah dengan cepat.

Nah, bila hal ini tak bisa diatasi dengan baik, maka pertengkaran dengan pasangan kadang tak bisa dihindari. Pertengkaran dengan pasangan selama kehamilan ini bisa berdampak buruk lho Moms bagi bayi. Apalagi bila sampai melibatkan kekerasan fisik.

Nah, apa saja dampak buruknya bagi janin? Berikut ulasannya yang dilansir dari Parenting Firstcry.

1 dari 5 halaman

Mempengaruhi Perkembangan Otak

ilustrasi ibu hamil marah

Sering marah-marah dan berteriak saat hamil bisa mempengaruhi perkembangan otak bayi lho Moms. Tak hanya mempengaruhi IQ bayi, tapi juga kemampuannya untuk mengelola emosi di kemudian hari.

Nah, bayi yang sering terpapar stres selama kehamilan cenderung mengalami kecemasan dan memiliki amigdala atau bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengatur respons terhadap rangsangan menakutkan yang lebih besar.

2 dari 5 halaman

Cacat Fisik

Ilustrasi Bayi

Saat bertengkar, kadangkala pasangan ada saja yang melakukan kekerasan fisik. Hal ini bisa membahayakan buah hati Moms. Kekerasan fisik yang dialami selama kehamilan bisa menyebabkan berat lahir rendah, cedera fisik, sampai kematian.

3 dari 5 halaman

Terganggunya Sistem Kekebalan Tubuh

Ilustrasi Bayi Flu

Tingginya tingkat stres baik selama ataupun setelah berengkar juga bisa menekan sistem kekebalan bayi Moms. Alhasil, anak lebih berisiko mengalami masalah kesehatan di masa depan.

4 dari 5 halaman

Berkurangnya Oksigen ke Janin

ilustrasi ibu hamil

Rasa marah saat bertengkar bisa meningkatkan tekanan darah, detak jantung, adrenalin, dan juga epinefrin yang berkontribusi pada meningkatnya ketegangan dan menyebabkan pembuluh darah mengerut.

Hal ini bisa menyebabkan berkurangnya oksigen ke rahim yang menganggu suplai darah pada janin Moms. Tak hanya itu, marah selama kehamilan bisa juga menyebabkan maag, asma, tekanan darah tinggi (hipertensi), masalah jantung, sakit kepala, gangguan kulit dan masalah pencernaan pada ibu.

5 dari 5 halaman

Selain berbagai risiko di atas, pertengkaran saat hamil bisa jadi pemicu stres yang bisa menyebabkan kram, sakit kepala, mual, sampai kelahiran prematur. Bila lebih parah, ibu juga bisa mengalami depresi dan jadi mudah tersinggung.

Karena itu, menghindari pertengkaran dengan pasangan jadi solusi terbaik yang bisa Moms lakukan. Semoga bermanfaat ya Moms.

Beri Komentar