© Shutterstock
Tinggal di rumah atau daerah yang punya lebih dari satu lantai, memang harus ekstra tenaga. Dalam kondisi tubuh yang fit dan normal, tentunya naik-turun tangga bukan sebuah masalah. Tapi naik-turun tangga menjadi hal yang mengkhwatirkan untuk ibu hamil.
Risiko seperti tersandung atau jatuh perlu diwaspadai saat Moms naik tangga. Selain itu, banyak yang mengatakan naik-turun tangga menyebabkan ibu hamil kelelahan sehingga dapat memengarahi kondisi janin. Sebagian Moms pasti juga pernah mendengar peringatan ini kan? Lantas, benarkah demikian?
Melansir MomJunction, sebanarnya ibu hamil boleh naik turun tangga selama kondisi kehamilannya tak bermasalah dan tubuhnya masih seimbang. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, risiko tersandung dan jatuh haruslah diwaspadai.
" Salah satu ketakutan terbesar jika ibu hamil naik atau turun tangga adalah tersandung atau jatuh. Pada bulan-bulan akhir kehamilan, pergeseran pusat gravitasi tubuh meningkatkan risiko jatuh. Pada tahap ini, jatuh dari tangga, terutama pada perut, dapat menyebabkan komplikasi kehamilan," kata dr. Sangeeta Agrawal, seorang dokter kandungan.
Pada minggu ke-37 kehamilan, bayi masuk ke dalam panggul dan bobotnya meningkat pesat. Hal ini dapat membuat ibu sulit berjalan dan menjaga keseimbangan.
Kalau Moms memang harus naik tangga, lakukan dengan perlahan sambil memegang penyangga atau dinding. Lakukan selangkah demi selangkah, atur napas dan tetap fokus, jangan sampai tersandung atau terpeleset.
Penting juga mengetahui beberapa kondisi di mana ibu hamil tidak diperbolehkan untuk menaiki tangga. Antara lain:
Naik-turun tangga boleh saja, asal tetap hati-hati dan memperhatikan kondisi kesehatan juga ya. Semoga informasi ini bermanfaat!