© Shutterstock
Saat hamil, ibu hamil berbagi makanan dengan janinnya. Jadi, setiap apa yang Moms makan, janin juga ikut memakannya. Itu sebabnya, muncul anjuran kalau pola makan ibu hamil harus dijaga, tidak boleh makan makanan yang tidak sehat dan telat makan.
Meski begitu, tidak sedikit Moms yang masih menerapkan pola makan yang kurang baik ketika hamil. Lantas, apa saja risiko ibu hamil kalau tidak makan teratur dan tidak sehat?
Berdasarkan National Institute of Health, kebutuhan kalori ibu mengalami peningkatan sekitar 300 kalori per hari saat hamil.
Saat tidak hamil wanita disarankan untuk mengonsumsi sekitar 2000 kalori, otomatis selama masa kehamilan, asupan kalori harus ditingkatkan hingga sekitar 2300 kalori.
Maka dari itu, jika harus telat makan atau makan tidak teratur, seperti saat sedang berpuasa atau diet, mungkin akan sulit bagi ibu hamil.
Beberapa penelitian menunjukkan, tidak makan untuk waktu yang lama selama masa kehamilan bisa meningkatkan produksi keton di dalam tubuh. Keton adalah molekul atau zat yang diproduksi oleh liver saat tubuh kekurangan asupan makanan. Diketahui bahwa peningkatan produksi keton tersebut bisa menimbulkan efek yang buruk terhadap janin di dalam rahim.
Selain itu, kadar air di dalam tubuh juga berperan penting dalam perkembangan dan kesehatan janin. Dehidrasi saat hamil bisa memicu terjadinya gangguan kehamilan, seperti persalinan prematur, cacat lahir dan jumlah air ketuban rendah. Dokter biasanya menyarankan untuk minum air setidaknya 8 gelas setiap hari.
Berikut risiko yang bisa terjadi pada janin ketika ibu telat makan dan menerapkan pola makan yang tak sehat saat hamil:
Jadi, jangan lupa untuk jaga pola makan ya Moms. Semoga informasi ini bermanfaat!