©healthline.com
Semua ibu hamil pasti akan merasakan kontraksi ketika janin sudah waktunya untuk lahir. Tanda-tanda kontraksi sangat beraneka ragam, Kebanyakan ibu hamil keliru mengira kontraksi palsu ini adalah kontraksi nyata yang menjadi penanda waktunya persalinan. Padahal mungkin sebenarnya waktu tersebut belum datang. Oleh karena itu, sebagai ibu yang sedang menjalani masa kehamilan, kita harus bisa membedakan kontraksi sebenarnya dan mana yang kontraksi palsu alias kontraksi Braxton-Hicks.
Kontraksi palsu alias kontraksi Braxton-Hicks adalah rasa kram atau nyeri di bagian bawah perut, seolah-olah Ibu sedang mengalami kontraksi yang sebenarnya.
Meskipun kontraksi Braxton-Hicks juga bisa membuka leher rahim seperti pembukaan pada kontaksi sebenarnya, namun jenis kontraksi ini tidak akan berakhir dengan proses persalinan.
Kontraksi Braxton-Hicks mulai bisa Ibu rasakan pada trimester ketiga, terutama menjelang hari persalinan. Seringnya kontraksi ini terjadi pada sore atau malam hari, terutama setelah Mama menjalani hari yang aktif.
Waktu dan frekuensi kontraksi palsu umumnya tidak teratur dan tidak bisa diprediksi. Namun kontraksi palsu akan lebih sering terjadi saat hari persalinan mama sudah makin dekat. Jadi,
ibu melepaskan hormon yang disebut oksitosin. Hormon ini kemudian merangsang rahim untuk berkontraksi.
Pada waktu itulah detik-detik jelang persalinan yang sesungguhnya akan Mama hadapi.
Bagi sebagian besar ibu hamil, kontraksi sebenarnya terjadi pada sekitar minggu ke-40. Apabila kontraksi sebenarnya ini muncul sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu, maka hal tersebut bisa mengarah pada persalinan prematur.
Kontraksi sebenarnya akan ‘mengencangkan’ bagian atas rahim Ibu, sehingga bayi terdorong ke bawah jalan lahir dan siap untuk dilahirkan. Selain itu, kontraksi sebenarnya juga akan menipiskan leher rahim mama agar bayi mudah melewatinya.
Untuk kontraksi palsu, tanda-tanda yang harus Ibu waspadai adalah rasa nyerinya datang dan pergi tanpa frekuensi. Selain itu, perhatikan intensitas nyerinya, apakah semakin kuat atau sama saja.
Pada kontraksi palsu, rasa nyerinya tidak akan bertambah, melainkan cenderung sama. Jadi, Ibu tidak akan merasakan nyeri yang semakin hebat seiring berjalannya waktu.
Rasa nyeri pada kontraksi palsu umumnya juga akan hilang atau cepat reda apabila Ibu mengubah posisi tubuh. Begitu juga jika Ibu minum air hangat atau justru mengosongkan kandung kemih, rasa nyerinya akan hilang.