© Parents.com
Pada saat awal kehamilam, banyak wanita yang terangsang akan hal seksual, apakah hal tersebut normal? atau malah berbahaya?
Dilansir dari Healthwise, seorang peneliti dari Nigerian Institute of Medical Research, Yaba, Lagos, Prof. Oliver Ezechi, mengatakan bahwa pasangan tidak perlu menunda berhubungan seks selama tak ada larangan dari dokter.
Secara umum, dokter mencatat bahwa tidak semua pasangan tahu bahwa sebenarnya mereka bisa terus melakukan hubungan seksual tanpa membahayakan janin. Bahkan, seks boleh dilakukan sejak pembuahan hingga persalinan, selama tidak ada masalah medis yang dapat dibuktikan.
Dokter menegaskan bahwa seks tidak akan membahayakan janin, pada tahap apa pun selama kehamilan yang khas dan tidak rumit. Sebab, bayi dilindungi oleh otot-otot rahim yang kuat, cairan ketuban, dan sumbat lendir yang berkembang di sekitar leher rahim.
Rahim memiliki otot yang kuat. Selama hubungan intim, Mr P tidak melampaui vagina, sehingga bayi akan aman. Pastikan pasangan tidak menurunkan beban tubuhnya di atas perut Bunda," ujar Dr. Sanjana Sainan, seorang obgyn, dikutip dari Parenting First Cry.
Selain itu,apakah orgasme atau hubungan seksual berbahaya bagi kehamilan, penelitian terbaru menunjukkan bahwa berhubungan seksual aman bagi kehamilan untuk ibu hamil dengan kehamilan risiko rendah atau tidak memiliki pemberat/komplikasi.
Pada trimester pertama, kebanyakan perempuan tidak berhasrat untuk berhubungan seksual karena rasa mual dan kelelahan yang mereka rasakan, tapi pada trimester kedua, mereka mulai merasa lebih baik dan hasrat mereka kembali, disamping juga ukuran perut yang belum terlalu besar membuat hubungan seksual masih nyaman untuk dilakukan.
Pada trimester ketiga, karena ukuran perut yang membesar, bagi sebagian orang, berhubungan seksual tidak lagi nyaman, namun masih aman. Apabila suami Anda khawatir bahwa dengan berhubungan seksual akan membahayakan janin, janin dilapisi oleh bantalan dan cairan yang membuatnya bertahan akan guncangan sehingga hubungan seksual tidak akan menyakiti janin. Yang jelas, berhubungan seksual akan memicu pelepasan prostaglandin dan ini akan menyebabkan kontraksi.