© Shutterstock
Keguguran diam-diam (silent miscarriage) terjadi saat janin mati, tapi tubuh Moms tidak mengalami gejala keguguran umum seperti nyeri, keluar cairan dari vagina, atau perdarahan tiba-tiba. Hasilnya, plasenta masih mungkin untuk terus memproduksi hormon.
Tubuh Moms akan tetap mengirimkan sinyal kehamilan yang normal. Tapi, kalau kadar hormon sudah mulai berkurang, tanda-tanda kehamilan normal pun akan turut menghilang secara perlahan. Payudara mungkin akan terasa lebih lunak, atau gejala mual muntah saat hamil akan terhenti sebelum waktunya.
Keguguran diam-diam biasanya didiagnosis saat pemeriksaan kandungan rutin, di mana dokter gagal mendeteksi denyut jantung janin. Meskipun dokter tidak selalu bisa menentukan dengan pasti alasan keguguran mendadak, ada beberapa penjelasan yang memungkinkan.
Erika Nichelson, D.O, dokter kandungan di Family Childbirth and Children’s Center at Mercy Medical Center Baltimore, mengatakan bahwa masalah kromosom adalah penyebab paling umum.
Pemindaian USG akan menunjukkan kondisi embrio yang tidak berkembang sama sekali dan kantung kehamilan yang kosong. Kondisi ini disebut blighted ovum (kehamilan kosong). Atau, embrio sudah mulai berkembang, tapi berhenti tumbuh tiba-tiba.
Meskipun begitu, kebanyakan dokter masih ragu untuk menjatuhkan vonis keguguran diam-diam kalau hanya didasari oleh absennya detak jantung saat USG.
Di usia kehamilan tua, keguguran diam-diam mungkin terjadi akibat suatu infeksi, seperti parvovirus atau rubella. Kalau dokter berpendapat bahwa penyebab keguguran Moms adalah salah satu dari faktor eksternal tersebut, dokter akan meminta untuk menjalani tes darah untuk mengecek kemungkinan toksoplasma, rubella, cytomegalovirus, dan herpes simplex (TORCH).
Tes darah nantinya akan mendeteksi lebih lanjut adanya infeksi dan mungkin akan memberikan jawaban dari masalah Moms.
Diskusikan dengan dokter mengenai segala kemungkinan beserta risikonya. Langkah-langkah yang mungkin direkomendasikan, termasuk:
Kalau seorang wanita pernah mengalami keguguran, ia akan memiliki satu persen peluang lebih rendah (sekitar 80%) kehamilan normal yang sukses di masa depan daripada wanita yang belum pernah mengalami keguguran sebelumnya.
Kalau seorang wanita mengalami dua kali keguguran dalam hidupnya, kesempatan untuk hamil yang sukses di masa depan berkurang hingga 72%.Keguguran dini adalah hal yang umum. Keguguran diam-diam terjadi pada 20 persen kehamilan, atau satu dari lima ibu, dalam trimester pertama masa kehamilan. Jadi, jangan menyalahkan diri sendiri atas keguguran yang dialami ya, Moms.
Mengalami keguguran diam-diam tidak berarti menutup kesempatan Moms untuk hamil lagi kok. Semoga informasi ini bermanfaat ya!