Stres saat Hamil Bisa Pengaruhi Perkembangan Otak Bayi lho

Reporter : Devi Puspitasari
Minggu, 17 Januari 2021 15:30
Stres saat Hamil Bisa Pengaruhi Perkembangan Otak Bayi lho
Hindari stres saat hamil ya, Moms.

Perubahan yang terjadi selama kehamilan, sedikit banyak memengaruhi emosi ibu. Karena itu, nggak sedikit ibu yang mengalami stres selama masa kehamilan. Entah karena perubah tubuh dan emosional atau karena masalah eksternal lainnya.

Stres selama hamil sendiri bisa membawa berbagai dampak buruk Moms, baik bagi ibu maupun bayi. Nggak hanya membuat bayi berisiko mengalami obesitas dan tekanan darah tinggi di kemudian hari, nyatanya stres saat hamil juga bisa memengaruhi otak bayi lho Moms.

1 dari 4 halaman

Ilustrasi ibu hamil

Dikutip dari News Medical, menurut sebuah penelitian, tingkat stres pada ibu dikaitkan dengan perubahan pada area otak bayi yang terkait dengan perkembangan emosional.

Nah, tingkat stres pada ibu hamil ini diketahui memengaruhi perkembangan perilaku dan kemampuan anak untuk mengatur emosinya saat ia tumbuh.

2 dari 4 halaman

Pengaruh Stres dengan Perkembangan Otak Bayi

" Tingkat kecemasan, tampaknya mempunyai efek langsung pada cara otak janin dibentuk dan diatur dalam rahim," ucap penulis studi yang memimpin Institut Pengembangan Otak di Children's National dai Washington D.C Catherine Limperopoulos.

Studi ini sendiri pertama kalinya para ahli menggunakan kadar hormon kartisol pada ibu untuk mempelajari hubungannya dengan perkembangan otak bayi. Hormon kortisol sendiri dikenal juga sebagai hormon stres, Moms. Hal ini karena hormon kortisol akan diproduksi lebih banyak saat tubuh mengalami stres.

Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh University of Edinburgh menunjukkan bahwa kadar kortisol terkait dengan perkembangan amigdala bayi atau area otak yang diketahui terlibat dalam perkembangan emosional dan sosial di masa kanak-kanak.

3 dari 4 halaman

Ilustrasi ibu hamil

Pada penelitian ini, peneliti mengambil sampel rambut dari 78 ibu hamil untuk mengetahui kadar kortisol dalam tiga bulan sebelumnya. Sedangkan bayi wanita itu menjalani serangkaian pemindaian otak menggunakan MRI.

Dari penelitian ini para peneliti menemukan bahwa kadar kortisol yang lebih tinggi di rambut ibu berkaitan dengan perubahan struktural pada amigdala bayi sekaligus perbedaan koneksi otak.

4 dari 4 halaman

Hasil penemuan itu menjelaskan mengapa anak yang ibunya mengalami tingkat stres yang tinggi selama hamil lebih mungkin mengalami masalah emosional di kemudian hari. 

Karena itu, para peneliti menyarankan agar ibu hamil yang stres segera mencari bantuan, baik ke psikolog maupun ahli. Semoga bermanfaat ya Moms.

Beri Komentar