Tak Hanya Ibu, Ternyata Ayah Juga Bisa Alami Depresi Pasca Melahirkan lho!

Reporter : Devi Puspitasari
Rabu, 23 Desember 2020 11:30
Tak Hanya Ibu, Ternyata Ayah Juga Bisa Alami Depresi Pasca Melahirkan lho!
Apa aja gejala dan penyebabnya?

Moms pasti sering mendengar tentang ibu yang mengalami depresi pospartum pasca persalinan. Bagaimanapun juga, kondisi ini dialami sekitar satu dari sembilan ibu baru.

Tapi siapa sangka, depresi pospartum ini nyatanya juga dialami pasangan lho Moms atau biasa disebut dengan depresi pospartum paternal (PPND). Kira-kira apa sih penyebab dan tandanya? Langsung saja yuk kita simak penjelasannya yang sudah Diadona rangkum dari laman Parents.

1 dari 8 halaman

Depresi Pospartum pada Ayah

Ilustrasi ayah alami depresi postpartum

Depresi pospartum sendiri adalah depresi yang biasa terjadi setelah melahirkan. Menurut sebuah penelitian ilmiah yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association ditemukan bahwa 10 persen pria di seluruh dunia menunjukkan tanda-tanda depresi dari trimester pertama kehamilan istri sampai enam bulan pasca sang anak lahir.

Jumlah ini terus meningkat sampai 26 persen seiring trimester ketiga kehamilan istri sampai enam bulan pasca kelahiran buah hati.

2 dari 8 halaman

" Itu (depresi pospartum paternal) lebih dari dua kali lipat tingkat depresi yang biasanya kita lihat pada pria," jelas James F. Paulson, Ph.D., profesor psikologi di Old Dominion University, Norfolk, Virginia sekaligus penulis utama survei yang menilai 43 penelitian terhadap lebih dari 28.000 ayah di seluruh dunia.

" Fakta bahwa begitu banyak calon ayah dan ayah baru yang mengalaminya membuatnya menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan — yang sebagian besar diabaikan oleh dokter dan penyedia kesehatan mental," sambungnya.

3 dari 8 halaman

Apa sih Penyebab Depresi Pospartum pada Ayah?

Ilustrasi ayah alami depresi postpartum

Bila biasanya depresi pascapartum ibu dikaitkan dengan adanya perubahan hormon, menurut sebuah penelitian depresi pospartum pada ayah ini juga dipengaruhi oleh pergeseran hormon pada pria selama istri hamil dan melahirkan. Sayangnya, alasan pergeseran hormon ini masih belum diketahui Moms. 

Dalam kondisi ini, tingkat testosteron turun sedangkan estrogen dan kortisol akan naik. Beberapa pria bahkan mengalami gejala seperti mual dan penambahan berat badan Moms selama periode ini.

4 dari 8 halaman

" Ahli biologi evolusi menduga bahwa fluktuasi hormon adalah cara alami untuk memastikan bahwa ayah tetap dekat dan terikat dengan bayinya," jelas Dr. Courtenay.

Menurut dr. Courtenay, fluktuasi hormon dan perubahan neurokimia yang terjadi di otak akibat kurang tidur kahirnya bisa memicu terjadinya depresi pospartum pada pria.

5 dari 8 halaman

Faktor Penyebab Depresi Pospartum

Ilustrasi Pasangan Bertengkar

Selain itu, faktor lainnya yang bisa memicu kondisi ini antara lain adanya riwayat penyakit, ketidakstabilan hubungan, masalah keuangan atau stres, dan bayi yang sakit atau prematur.

Pria yang sebelumnya pernah kehilangan orang yang dicintainya, baik saat sudah jadi orangtua maupun saat tumbuh dewasa juga berisiko tinggi lho Moms mengalami depresi pospartum ini.

6 dari 8 halaman

" Setiap orang tua yang menghadapi gejolak emosional dan sosial yang dialami oleh bayi berisiko mengalami depresi," kata Sara Rosenquist, Ph.D., seorang terapis yang berbasis di Chapel Hill, North Carolina.

" Separuh dari semua pria yang pasangannya mengalami depresi pascapartum juga mengalami depresi. Depresi pada kedua orang tua bisa mengakibatkan konsekuensi yang menghancurkan bagi hubungan mereka dan terutama bagi anak-anak mereka," sambung dr. Courtenay.

7 dari 8 halaman

Tanda-Tanda Ayah Alami Depresi Pospartum

Ilustrasi ayah alami depresi postpartum

Depresi pospartum berbeda dengan Daddy Blues ya Moms yang biasa dialami banyak ayah baru. Sama dengan ibu, ayah yang mengalami " daddy blues" lebih dari dua atau tiga minggu sebaiknya segera mendapat penanganan dari profesional karena mungkin saja mengalami depresi.

" Dengan stres normal atau Daddy Blues, seorang pria akan merasa lebih baik ketika dia mendapat sedikit tidur ekstra, pergi ke gym, atau makan siang dengan seorang teman," ucap dr. Courtenay.

" Tetapi dengan depresi, hal-hal ini tak akan membuatnya merasa lebih baik. gejala lebih parah dan bertahan lebih lama. Jika 'blues' bertahan lebih dari dua atau tiga minggu, itu mungkin depresi — dan dia harus mendapatkan bantuan dari profesional kesehatan mental yang mengkhususkan diri dalam menangani pria. Depresi yang tidak diobati hanya akan memburuk," sambungnya.

8 dari 8 halaman

Ini dia sederet gejala depresi pospartum yang umum dialami ayah. Apa saja gejalanya?

1. Merasa sedih dan cepat marah.

2. Perasaan tak berharga.

3. Kehilangan minat pada seks atau aktivitas yang dulunya membuat mereka bahagia.

4. Terlibat dalam perilaku berisiko seperti menyalahgunakan alkohol atau obat-obatan, perjudian, atau perselingkuhan.

5. Sesak napas.

Nah, jadi ayah juga bisa mengalami depresi pospartum juga ya Moms. Dukungan dari istri memang sangat diperlukan dalam kondisi ini. Semoga membantu ya, Moms.

Beri Komentar