©shutterstock.com
Nggak ada ibu yang mau mengalami hal buruk pada kehamilannya. Tapi sayangnya, keguguran sering terjadi. Ini merupakan salah satu kompliaksi paling umum terkait kehamilan. Dan sayangnya, angkanya termasuk besar, sekitar 10 - 25 persen pada kehamilan klinis. Sedangkan untuk kehamilan kimiawi bisa mencapai 50-70 persen dari keseluruhan keguguran.
Apa itu keguguran pada kehamilan kimiawi? Yaitu saat hilangnya kehamilan sesaat setelah implantasi, yang ditandai dengan pendarahan yang terjadi di masa menstruasi. Akibatnya, wanita itu mungkin nggak menyadari bahwa sedang hamil dan mengalami keguguran.
Keguguran sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk kehamilan yang berakhir dengan sendirinya, dalam 20 minggu pertama kehamilan, namun sebagian besar terjadi selama 13 minggu pertama kehamilan.
Kehamilan memang mengasyikkan, tapi dengan banyaknya keguguran, membuat ibu-ibu harus banyak tahu tentang informasi dan tanda keguguran. Nah, Diadona bakalan ngasih beberapa informasi mengenai tanda kehamilan, namun yang terpenting adalah tetap berkonsultasi dengan layanan kesehatan ya!
Keguguran terjadi dengan alasan yang bervariasi, namun seringnya nggak dapat diidentifikasi. Selama trimester pertama atau hamil muda, penyebab keguguran yang paling umum adalah kelainan kromosom
Apa itu? Artinya ada yang tidak beres dengan kromosom bayi. Sebagian besar kelainan kromosom adalah penyebab sel telur atau sel sperma rusak atau karena masalah pada saat zigot mengalami proses pembelahan.
Tanda keguguran yang paling umum adalah adanya pendarahan pada vagina
Bentuknya bisa bervariasi dari bercak ringan atau keluar kecoklatan, hingga pendaragan berat dan adanya darah atau gumpalan berwarna merah cerah.
Pendarahan bisa datang dan pergi selama beberapa hari.
Tapi, pendarahan ringan relatif sering terjadi selama trimester pertama kehamilan, dan bukan berarti selalu menjadi tanda keguguran. Kalau pendarahan terjadi, perhatikan tanda keguguran lainnya yang menyertainya, yaitu:
Lalu gimanakah membedakan pendarahan aebagai tanda keguguran dan menstruasi?
Keguguran bisa aja terjadi kapanpun setelah pembuahan. Semakin lama umur kehamilan, maka pendarahan sebagai tanda keguguran akan semakin berat.
Namun setelah umur delapan minggu kehamilan, kecil kemungkinan seseorang nggak bisa membedakan antara keguguran dengan menstruasi.
Seseorang pasti udah tahu pola menstruasinya, dan inilah yang menjadi pembeda pada pendarahan sebagai tanda keguguran.
Selama keguguran, pendarahan jadi ebih berat dan berlangsung lebih lama dari durasi menstruasi. Terlebih saat serviks udah melebar, maka kram bakalan terasa lebih menyakitkan daripada kram saat sedang menstrausi.
Tanda keguguran bisa terlihat daro bercak berwarna kecoklatan dan menyerupai bubuk kopi, namun juga bisa berwarna merah muda ke merah cerah.
Frekuensinya bergantian dari ringan ke berat, atau bahkan berhenti sementara sebelum mulai pendarahan lagi.
Pendarahan hebat, potongan jaringan hingga gumpalan darah besar itu bisa aja bukan menstruasi yang berat, tapi tanda keguguran. segera temui dokter kalau misalnya kamu mengalami menstruasi yang membuat kamu harsu berganti pembalut setiap jam selama lebih dari dua hari berrturut-turut.
Sebanyak 80 persen keguguran terjadi pada trimester pertama kehamilan. Dan saat terjadi dalam 1 bulan atau lima minggu setelah pembuahan,maka disebut dengan kehamilan kimiawi. Di saat tersebut, karena mudanya umur kehamilan, bahkan seseorang mungkin nggak bakalan tahu kalau dia sedang hamil dan mengalami keguguran.
Gimana tanda keguguran yang terjadi? Yaitu adanay pendarahan yang menyerupai menstrausi yang lebih berat, ketimbang menstruasi biasanya. Selain itu, nggak ada lagi tanda keguguran yang menyertainya.
Keguguran di trimester pertama seringkali berhubungan dengan adanya kelainan kromosom yang mengganggu perkembangan normal. Ini terjaid kira-kira pada sekitar 50 persen keguguran.
Atau kadang, sel telur yang dibuahi nggak berkembang menjadi embrio.
Mungkinkan terjadi keguguran tanpa adanya tanda pendarahan?
Pendarahan nggak cuman satu-satunya tanda keguguran. Ada beberapa tanda lainnya yaitu, kram, mual, keluarnya cairan dari vagina, hingga hilangnya gejala kehamilan seperti nyeri payudara atau mual di pagi hari.
Kalau kamu mengeluarkan potongan jaringan dari vagina, maka nggak ada salahnya untuk menyimpannya di wadah untuk selanjutnya dianalisis ke dokter.
Saat kehamilan yang masih sangat muda, tand akeguguran mungkin berupa keluarnya jaringan yang terlihat seperti gumpalan darah berukuran kecil.
Saat kamu yakin bahkan keguguran memang telah terjadi, maka datanglah ke dokter untuk melakukan tes darah dan USG. Tes ini akan mengkonfirmasi kemungkinan keguguran.
Kemungkinannya memang sangat kecil, tapi ada juga yang namanya khamilan di luar rahim. Ini punya potensi yang serius karena ada risiko seseorang bisa mengalami pendarahan internal.
Dilansir dari healthline.com, nggak ada cara untuk menghentikan keguguran yang sedang berlangsung. Kalau dokter telah meyakini ada tanda keguguran, maka selanjutnya dilakukan pemeriksaan untuk mengecek hal-hal berikut, diantaranya
Diperlukan waktu dua minggu atau lebih untuk mengeluarkan jaringan secara alami. Selama itu pula, dokter bakalan terus melakukan pemantauan. Kalau tanda keguguran disertai dengan pendarah hebat yang berlangsung selama beberapa hari atau adanya keberadan infeksi, maka sepertinya kamu memerlukan perawatan medis.
Untuk tanda di mana jaringan telah bersih, maka hanya bisa dipastikan oleh dokter yang menangani kamu. Terkadang dibutuhkan pemeriksaan USG untuk melihat lebih jelas mengenai ada atau enggaknya jaringan yang tersisa.
Penting diingat bahwa apapun penyebab keguguran, maka itu bukanlah salah ibu. Dan meski perasaan bersalah itu ewajar terjadi, tapi ketahuilah kalau fase ini menyebabkan fluktuasi hormon yang akan berpengaruh pada emosi. Di masa ini dibutuhkan banyak dukungan dari pasangan, keluarga dan teman.