© Tarahphotography.com
Memiliki buah hati tentu jadi dambaan banyak pasangan setelah berkeluarga. Biasanya, sering kali kita dengar bahwa kehamilan dan perkembangan janin dipengaruhi oleh kondisi ibu.
Tapi nyatanya nggak selalu lho Moms. Sama dengan ibu, umur ayah juga memiliki pengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan janin. Bagaimana pengaruhnya? Langsung saja kita simak ulasannya di bawah ini yuk, Moms.
Melansir dari Halodoc, sebenarnya jumlah sperma pada pria berusia 25 dan 50 tahun nggak ada perbedaan yang signifikan. Hanya saja, kualitas sperma keduanya yang berbeda Moms karena terkait rentang usia.
Saat pria memasuki usia 40 tahun, kualitas sperma dan kadar testosteron dalam tubuh akan mengalami penurunan. Nah, kondisi ini membuat pria cukup mengalami kesulitan dalam melakukan hubungan seksual secara rutin.
Selain itu, sebuah studi mengungkap adanya keterkaitan antara usia ayah pada angka 40 tahun dengan komplikasi kehamilan dan perkembangan janin.
Diantaranya adanya risiko keguguran, autisme, leukemia limfoblastik akut pada anak, cacat lahir bawaan, dan penyakit diabetes tipe 1.
Satu hal lagi yang perlu diperhatikan, risiko komplikasi kehamilan ini akan meningkat seiring bertambahnya usia ayah. Para peneliti percaya hal ini disebabkan oleh adanya mutasi genetik acak pada sperma yang lebih sering terjadi pada pria yang lebih tua.
Sebenarnya, nggak ada larangan bagi Moms and Dads untuk memiliki anak di usia yang nggak lagi muda.
Hanya saja perlu diperhatikan beberapa hal agar perkembangan bayi dalam kandungan tetap sehat, begitu juga dengan ibu. Semoga bermanfaat.