© Shutterstock
Kehamilan memang menyebabkan beberapa perubahan, salah satunya kualitas tidur yang terganggu. Melansir jurnal BMC Pregnancy and Childbirth, 3 dari 10 ibu hamil mengaku tidak bisa tidur di malam hari selama masa kehamilan.
Penyebabnya pun berbeda-beda. Ada yang merasakan kram perut di malam hari, sering buang air kecil, hingga sulit menentukan posisi tidur yang tepat. Meski wajar terjadi, bukan berarti Moms bisa membiarkannya begitu saja.
Sebab, begadang bisa membahayakan kesehatan diri sendiri dan janin dalam kandungan.
Ibu hamil yang tidur kurang dari lima jam setiap malam berisiko mengalami preeklampsia. Preeklampsia adalah suatu kondisi yang menyebabkan tekanan darah tinggi selama kehamilan.
Tidak hanya membahayakan kesehatan ibu hamil, tapi juga bisa berisiko fatal bagi janin. Pasalnya, preeklampsia bisa menyebabkan kerusakan organ janin hingga meningkatkan risiko kematian bayi dalam kandungan.
Tidak hanya menyebabkan preeklampsia, begadang juga meningkatkan risiko hipertensi pada ibu hamil. Kondisi ini disebabkan oleh perubahan kadar hormon endothelin dan vasopressin.
Kedua hormon itu berfungsi untuk mengatur kembang kempis saluran pembuluh darah yang mengarah ke plasenta. Akibatnya, regenerasi dan pertumbuhan sel-sel tubuh janin menjadi terganggu dan meningkatkan risiko komplikasi kesehatan saat bayi lahir.
Moms yang terbiasa begadang di kehamilan trimester ketiga berisiko mengalami kekurangan kadar adiponektin. Adiponektin adalah senyawa penting yang berfungsi menjaga metabolisme tubuh.
Ketika metabolisme terganggu, asupan nutrisi untuk janin pun bisa terhambat. Akibatnya, nutrisi janin tidak terpenuhi dan berisiko lahir dengan berat badan rendah.
Melansir penelitian Psychosomatic Medicine, ibu hamil yang sering begadang berisiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi prematur. Hal itu disebabkan oleh tubuh ibu hamil yang mengalami badai sitokin atau reaksi sistem imun yang berlebihan saat begadang.
Saat hormon sitokin meningkat, maka kinerja pembuluh darah di tulang belakang menjadi terganggu. Padahal pembuluh darah tersebut berfungsi untuk mengalirkan oksigen ke plasenta. Kalau Moms terus begadang, maka pasokan oksigen untuk janin menjadi terganggu sehingga risiko kelahiran prematur semakin meningkat.
Begadang di malam hari, terutama pada kehamilan trimester ketiga, bisa menguras tenaga ibu hamil. Akibatnya, Mama tidak punya tenaga yang cukup untuk melewati proses persalinan.
Ketika persalinan berlangsung lama, bayi berisiko menghirup mekonium yang bisa menyebabkan keracunan pada paru-paru. Tak hanya itu, persalinan yang terlalu lama juga meningkatkan risiko infeksi pada bayi.
Oleh karena itu, Moms dianjurkan untuk tidur selama 7-9 jam setiap hari dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin. Kalau terus mengalami kesulitan tidur, jangan ragu untuk konsultasikan masalah tersebut ke dokter kandungan ya!