© Shutterstock
Tidak ada yang lebih membahagiakan daripada mendengarkan detak jantung janin untuk pertama kalinya. Detak jantung janin adalah indikator tumbuh kembang janin selama di dalam kandungan. Dengan USG dan tes HCG, dokter bisa mengetahui apakah janin tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya.
Detak jantung janin normal, berkisar 110-150 detak per menit atau 110-160 detak per menit. Apabila detak jantung bayi bayi di bawah 100 detak per menit, maka janin mungkin mengalami fetal bradikardia alias detak jantung lemah.
Jantung janin mulai berdetak sekitar usia kehamilan enam minggu. Selain lewat USG, Moms juga bisa mendengarkan suara detak jantung janin melalui fetoscope ketika usia kehamilan memasuki minggu ke-20.
Kondisi detak jantung janin lemah terdiri dari beberapa jenis, dan tiap jenis bisa disebabkan faktor yang berbeda:
Melansir penelitian dari Journal of Ultrasound in Medicine, detak jantung janin yang lemah bisa menjadi salah satu tanda bahwa kehamilan mengalami gangguan.
Tapi tenang, tidak semua kasus detak jantung lemah pada janin akan berakhir dengan keguguran. Dalam beberapa kasus, detak jantung janin akan kembali normal seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan janin.
Agar Moms bisa memantau detak jantung janin, pastikan selalu memeriksakan diri ke dokter sesuai jadwal, ya!