© Shutterstock
Klamidia adalah infeksi menular seksual bakteri (IMS) yang bisa terjadi pada pria maupun perempuan. Klamidia juga bisa menyebabkan sejumlah masalah selama masa kehamilan.
Kebanyakan orang yang menderita klamidia tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi. Faktanya, sekitar 75% infeksi terjadi pada perempuan dan 50% pada pria tanpa gejala.
Kalau tidak segera diobati, klamidia bisa menyebabkan komplikasi serius termasuk infertilitas dan nyeri kronis.
Klamidia yang dialami oleh ibu hamil, disebabkan oleh bakteri klamidia. Ibu hamil yang terinfeksi klamidia saat hamil memiliki risiko lebih tinggi mengalami pecah ketuban sebelum waktunya, menyebabkan bayi dilahirkan lebih awal.
Melansir Pregnancy Birth & Baby, kalau tidak segera diobati Moms yang menderita klamidia saat hamil akan mengalami radang panggul, yang bisa menyebabkan kehamilan ektopik, nyeri panggul kronis, dan infertilitas. Oleh karena itu, dokter merekomendasikan ibu hamil untuk menjalani skrining klamidia.
Tak hanya itu, menurut American Pregnancy Association, bayi dalam kandungan akan tertular karena terinfeksi dari ibunya pada proses persalinan (transmisi perinatal).
Si Kecil bisa mengalami infeksi mata (konjungtivitis) atau pneumonia, dan mungkin memerlukan antibiotik.
Agar terhindar dari klamidia saat hamil, Moms dihimbau untuk menghindari kontak dengan pembawa bakteri klamidia.
Klamidia biasanya menyebar melalui cairan pada organ kelamin. Seseorang bisa tertular penyakit ini bila berhubungan seksual dengan penderita, terutama bila tidak menggunakan kondom.
Gimana, Moms, sekarang paham kan? Semoga informasi di atas bermanfaat ya!