© Shutterstock
Kontraksi saat hamil adalah hal yang sangat normal terjadi, terutama menjelang persalinan. Kontraksi kehamilan biasanya melibatkan otot-otot rahim yang mengencang dan mengendur, serta menimbulkan nyeri. Melansir jurnal StatPearls, kontraksi adalah cara tubuh membantu mendorong bayi dari rongga rahim dan meminimalkan perdarahan setelah persalinan.
Tapi, tidak semua kontraksi menandakan ibu hamil siap melahirkan. Ada berbagai jenis kontraksi yang mungkin saja terjadi selama kehamilan. Agar tidak keliru dan bingung, yuk simak ulasan mengenai jenis kontraksi berikut ini!
Kontraksi dini menandakan bahwa tubuh sedang bersiap untuk persalinan atau melahirkan. Saat ini terjadi, Momsmungkin akan merasakan perut mengencang dan mengeras. Kontraksi dini saat hamil juga bisa terjadi karena adanya peregangan ligamen di sekitar rahim, dehidrasi, sembelit, hingga perut bergas.
Kalau kontraksi dini terjadi disertai bercak darah, perdarahan, atau sakit perut, Moms perlu segera menemui dokter untuk menyingkirkan kemungkinan kehamilan ektopik atau kemungkinan keguguran.
Saat hamil tua, Moms mungkin saja merasakan ketidaknyamanan di perut dan menganggap bahwa akan segera melahirkan. Kondisi ini dikenal dengan kontraksi palsu atau Braxton Hicks.
Kontraksi palsu biasanya terjadi pada trimester kedua dan berlangsung secara acak selama 30 detik sampai 2 menit dan tidak terasa lebih kuat dari waktu ke waktu. Kontraksi palsu saat hamil biasanya tidak menyakitkan, bisa berhenti saat berjalan atau beristirahat dan bisa dipicu oleh berbagai hal, seperti olahraga.
Kontraksi prematur bisa terjadi sebelum kehamilan memasuki usia 37 minggu. Moms harus waspada dan berkonsultasi dengan dokter kalau kontraksi datang secara teratur setiap 10 menit atau kurang, padahal belum dekat HPL.
Hal tersbut bisa menandakan kemungkinan terjadinya persalinan prematur.
Kontraksi seks biasanya terjadi setelah atau ketika Momsberhubungan intim saat hamil. Kontraksi ini akan mereda dalam beberapa jam dan tidak akan mengganggu kehamilan atau memicu terjadinya persalinan.
Tapi, segera hubungi dokter kalau kontraksi ini terjadi berkepanjangan dan menimbulkan gejala yang mengganggu, seperti nyeri, keputihan, perdarahan, hingga penurunan gerak janin.
Kontraksi saat hamil yang teratur dan dekat dengan HPL bisa jadi menandakan Moms akan segera melahirkan. Kontraksi persalinan akan membuat perut sesekali mengencang dan tidak nyaman dimulai dari punggung bawah dan bergerak ke depan perut.
Selanjutnya, Moms akan mengalami kram yang menyakitkan hingga seperti sakit perut karena bergas. Saat persalinan berlangsung, kontraksi ini akan semakin kuat dan intens serta terus berlanjut meskipun sudah mengubah posisi tubuh.
Kontraksi punggung terjadi saat kontraksi persalinan berlangsung. Ini adalah akibat dari posisi bayi saat bergerak ke jalan lahir. Bayi yang akan keluar sering kali memberikan tekanan lebih pada saraf di punggung ibu. Hal ini menyebabkan sensasi nyeri dan kram yang menjalar ke rahim hingga punggung bagian bawah.
Sekarang sudah paham kan Moms? Semoga informasi ini bermanfaat ya!