4 Dampak Buruk Menikahi Teman Sekantor

Reporter : Andrawira Diwiyoga
Sabtu, 18 Januari 2020 00:01
4 Dampak Buruk Menikahi Teman Sekantor
Hal dapat merugikan kedua pasangan tersebut secara psikologi.

Teman kantor merupakan orang yang berada di sekitarmu selama seharian penuh. Tidak hanya seharian, orang-orang tersebut juga menemanimu selama seminggu lamanya.

Maka dari itu, tidak heran jika banyak yang mengalami cinlok atau cinta lokasi sesama karyawan di tempat kerja. Bahkan, ada juga yang melanjutkan sampai ke jenjang pernikahan.

Walaupun di beberapa perusahaan ada yang memperbolehkan pegawai satu kantor untuk menikah, ternyata hal tersebut memiliki dampak buruk bagi dua sejoli tersebut.

Berikut ini tim Diadona berikan 4 dampak buruk menikahi teman satu kantor.

1 dari 4 halaman

Salah Satu Dapat Terancam Kehilangan Pekerjaan

Jika salah satu dari pasangan sekantor tersebut dipecat, tentu saja akan menjadi dilema tersendiri di antara mereka berdua. Memang, beberapa perusahaan memperbolehkan sepasang suami istri bekerja dalam satu kantor, tetapi ada juga yang melarangnya. Semua itu tergantung kepada kebijakan perusahaan tersebut. Apalagi jika salah satu mengalami penurunan performa kerja setelah menikah.

2 dari 4 halaman

Masalah Suami Istri Dapat Pengaruhi Suasana Kantor

Seperti disinggung pada poin sebelumnya, jika terjadi masalah pada dua sejoli tersebut, dapat mempengaruhi performa kerja. Tidak hanya itu, masalah tersebut juga dapat mencemari suasana di kantor. Apalagi jika teman sekantor yang lain mengetahui masalah pasangan tersebut. Maka dari itu, menikahi teman sekantor membutuhkan kedewasaan pada dua sejoli tersebut.

3 dari 4 halaman

Menjadi Bahan Gosip

Menikahi teman sekantor dapat menimbulkan gosip, entah itu negatif ataupun positif. Hal tersebut memang tidak bisa dihindari. Apalagi jika ada karyawan lainnya yang tidak senang dengan hubungan tersebut.

4 dari 4 halaman

Mengurangi Rasa Profesional

Cinta memang buta. Istilah tersebut menandakan bahwa cinta dapat membuat seseorang menjadi sangat subjektif terhadap pasangannya. Jika kamu seorang pimpinan dan pasangan kamu jabatannya di bawah kamu, kecenderungan untuk mentolerir kesalahan pasanganmu akan lebih besar. Hal ini juga dapat mengancam pekerjaan kamu di perusahaan tersebut.

Apakah kamu masih mencari-cari calon pasangan di tempat kerja? Pikirkan lagi deh, masih banayk jodoh di luar sanan kok. Jangan lupa tulis komentarmu di bawah ya.

Beri Komentar