© Shutterstock.com/chainarong06
Ketika menonton sebuah film, sering kali kita hanyut dalam ceritanya. Kita jadi takut dan parno dengan film horor, kagum dengan film biopik, atau terharu dan baper parah dengan film romantis.
Maka dari itu, tidak heran jika banyak orang akan bahagia dan langsung percaya dengan keadaan sebuah pernikahan pada film. padahal, realitasnya sangat berbeda.
Berikut ini adalah lima hal yang dipercaya banyak orang di pernikahan pada sebuah film, yang tentunya beda banget dengan realitasnya.
Dalam sebuah filma, sering kali dua pasangan yang sempurna untuk satu sama lain ditakdirkan untuk bersama. Semua sikap dan fisik nampak tidak ada hal buruknya. Para penonton pun dibuat kagum dengan sikap rela berkorban si tambatan hati dalam film.
Namun, nampaknya hal tersebut tidak selalu terjadi pada realitanya. Tiap pasangan pastinya akan membawa sifat buruknya masing0-masing. maka dari itu, kamu dituntut unuk menerima pasanganmu apa adanya.
Dalam film, sering kali kita diperlihatkan pertengkaran dua sejoli dalam sebuah pernikahan. Film tersebut mengemas pertengkaran itu menjadi hal yang biasa dan terkesan romantis.
Namun, kenyataannya pasangan normal akan menghindari pertengkaran dalam hubungannya. Jika pertengkaran terus-menerus terjadi, maka rumah tanggamu akan retak dan hancur. Pertengkaran kecil yang terus-menerus terjadi bisa menyebabkan masalah yang besar di kemudian hari.
Film romantis selalu menyuguhkan adegan cinta yang membuat kita dimabuk kepayang. Seperti memberikan surprise kecil, atau rayuan gombal dari pasangan.
Namun, hal tersebut tidak akan selalu kamu dapatkan dari sebuah pernikahan. Bahkan, kebanyakan pasangan akan mementingkan urusan finansial daripada romantisme dalam sebuah hubungan rumah tangga.
Dalam film, sering kali mertua digambarkan sebagai orang yang jahat terhadap menantunya. Sering kjali tokoh utama akan memiliki masalah yang pelik dengan mertuanya.
Kenyataannya, hal ini tidak selalu benar. Setiap pasangan pastinya harus menghormati mertua mereka dengan sebaik-baiknya. Mertua pun juga menginginkan anak serta menantunya hidup bahagia.
Jika ada yang salah antara hubunganmu dengan mertua, mungkin hal ini dikarenakan kamu kurang pandai merebut hati mertua.
Dalam film romantis, sering kali pernikahan digambarkan akan selalu bahagia. Pernikahan dianggap sebagai gong akhir dari sebuah film romantis yang mengambarkan kebahagiaan dua sejoli.
Namun, stereotip ini ternyata salah. Pernikahan merupakan sebuah gerbang untuk memulai perjuangan yang baru. Suka mapun duka akan kamu dapatkan dari sebuah pernikahan.
Intinya, sebuah film jangan ditelan mentah-mentah guys.
