© Imom.com
Hubungan intim adalah salah satu kegiatan yang pasti dilakukan dalam rumah tangga. Tak hanya untuk kebutuhan reproduksi atau memiliki keturunan, aktivitas ranjang antara suami istri juga berfungsi untuk menambah keharmonisan.
Meski begitu, seringnya berhubungan intim bukan berarti secara otomatis membuat rumah tangga makin harmonis Moms. Ada hal lain yang perlu diperhatikan dalam hubungan intim, yakni interaksi.
Interaksi nggak selalu dalam bentuk obrolan atau tanya jawab, namun juga bisa berbentuk banyak hal. Berikut ini telah Diadona rangkum lima bentuk interaksi yang bisa dipraktikkan oleh Moms saat berhubungan intim.
Beberapa orang memang merasa aktivitas seksual lebih nikmat jika dilakukan dengan mata terpejam. Well, mungkin kenikmatan pribadi akan tercapai, tapi kenikmatan hubungan sebagai pasangan belum tentu didapat lho Moms!
Faktanya, saling bertatapan saat berhubungan seks akan menambah kemesraan dalam hubungan suami istri karena adanya rangsangan pada sistem limbik pada otak.
M. Pudjono dalam jurnalnya mengatakan bahwa sistem limbik adalah bagian otak yang sangat berperan dalam membentuk tingkah laku emosi, yang di dalamnya termasuk dorongan seksual. Sistem tersebut akan mengirim sinyal kebahagiaan, kenyamanan, dan ketenangan sehingga perasaan yang tertuang dalam hubungan seksual bisa lebih mudah tersampaikan.
Jangan sepelekan bahasa tubuh karena komunikasi non verbal dalam hubungan seksual pun ternyata bisa bermakna lebih lho Moms.
Bentuk bahasa tubuh seperti cengkeraman, jambakan, atau desahan bisa memudahkan pasangan untuk mengetahui apa yang sedang Moms rasakan.
Non verbal aja berpengaruh, apa lagi verbal. Ucapan langsung saat berhubungan intim, disarankan berupa pujian, akan memberi rangsangan seksual terhadap pasangan.
Hal seperti ini mungkin kerap terlewat untuk dilakukan, namun memuji pasangan saat berhbungan intim nyatanya akan memberi manfaat. Saat Moms memuji pasangan, hal tersebut akan memberi suntikan kepercayaan diri untuk pasangan sehingga dalam hubungan selanjutnya ia akan berusaha melakukan hal yang sama baiknya lagi.
Selayaknya komunikasi yang interaktif, tak hanya meminta apa yang dimau, Moms juga harus mengambil inisiatif untuk menanyakan apa yang diinginkan oleh pasangan.
Berkata jujur dan menanyakan tentang apa yang sedang dibutuhkan oleh pasangan adalah salah satu bentuk wujud perhatian. Hal-hal seperti inilah yang akan dapat menunjang kenikmatan hubungan seksual ke depannya.
Jangan keburu langsung tidur di akhir hubungan seksual Moms. Selelah apapun, luangkan waktu sejenak untuk berbincang dengan. Akan lebih baik jika yang diperbincangkan adalah perihal aktivitas seksual, seperti saling memberi penilaian terhadap kinerja masing-masing.
Secara teori mungkin terdengar konyol, namun menilai bagaimana aktivitas seksual berlangsung adalah salah satu jalan termudah untuk mengapresiasi pasangan dan menyampaikan jika ada hal yang dirasa kurang nyaman.
Daripada disimpan di hati dan bikin kenikmatan berkurang, mending disampaikan kan Moms?