© Shutterstock.com/g/tomwang
Pembahasan mengenai kecerdasan emosional pertama kali muncul dalam jurnal tahun 1964. Istilah ini lantas terkenal dalam buku psikolog dan jurnalis sains Daniel Goleman tahun 1995 yang berjudul Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ.
Pada dasarnya, kecerdasan emosional berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam mengelola emosi dan bereaksi terhadap emosi orang lain. Hal ini tentunya dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan saat menjalin hubungan dengan orang lain.
Melansir dari Purewow, kecerdasan emosional sebenarnya dibutuhkan untuk membangun hubungan percintaan yang sehat. Menurut terapis Dr. Amy Cirbus, LMHC, LPC, kecerdasan emosional bisa membuat pasangan saling menghormati, saling membantu dan memahami, bahkan bertumbuh bersama dalam hubungan yang aman.
Lantas, seperti apa tanda-tanda hubungan atau pasangan yang cerdas secara emosional? Berikut ulasan selengkapnya.
Kecerdasan emosional tidak datang begitu saja, tapi terus diasah dari waktu ke waktu. Salah satu tanda kita cerdas secara emosional yakni bisa meluangkan waktu untuk pasangan, tapi juga memahami kapan waktu untuk diri sendiri.
" Seiring kita terus tumbuh dan menjalani hidup, sangat penting bagi kita untuk tetap selaras dengan apa yang terjadi di dalam diri kita sendiri," ujar Amy.
Pasangan yang cerdas secara emosional akan menjadi komunikator yang baik, bahkan saat ada masalah yang muncul. Jika memang perlu, mengambil jeda bisa dilakukan asal dilanjutkan dengan mengkomunikasikan perasaan secara terbuka pada pasangan.
" Saat konflik memuncak dalam suatu hubungan, lebih baik berhentilah sejenak dan ambil jeda. Ini membantu untuk menyadari apa yang akan kamu komunikasikan ke pasangan daripada bersikap reaktif," lanjut Amy.
Ada kalanya pasangan akan memberi koreksi tentang perkataan atau perbuatan kita dalam keadaan tertentu, nah pihak yang diberi koreksi ini tentu harus menerima dengan lapang dada. Kadang, hal semacam ini adalah upaya pasangan untuk membantu pihak lainnya jadi pribadi yang lebih baik.
" Untuk mempelajari tentang bagaimana emosi dan perilaku kamu memengaruhi pasangan, sangat penting untuk percaya bahwa apa yang dikatakan pasangan ada benarnya. Koreksi dari orang terdekat atau pasangan bertujuan untuk mengubah pemahamanmu dan memperbaiki hubungan bukan untuk penghinaan pribadi," ungkap Amy.
Seringkali nggak disadari, menghakimi pasangan ternyata bisa mengurangi rasa kepercayaan terhadapnya. Padahal, kepercayaan adalah fondasi dari hubungan yang harus terus dibangun seiring berjalannya hubungan.
" Cobalah untuk mengamati dan mengobservasi sebelum membuat keputusan tanpa menghakimi diri sendiri atau pasangan," saran Amy.
Hubungan asmara merupakan perjalanan yang dilakukan selangkah demi selangkah. Ada banyak proses yang harus dijalani dan tentunya berbeda-beda pada tiap pasangan. Itulah sebabnya jangan membebani pasangan dengan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin terasa cukup sensitif baginya.
" Kebanyakan topik atau percakapan yang serius memicu respons emosional yang hebat dan tidak dapat diselesaikan dalam satu upaya. Kamu tidak harus menemukan jawaban yang pasti sesegera mungkin dalam sebuah hubungan. Hubungan adalah proses panjang untuk bisa saling memahami dan melengkapi," pungkas Amy.
Well, meraih kecerdasan memang nggak mudah apalagi ini kecerdasan secara emosional. Perlu terus diasah agar kecerdasan emosional ini bisa terbentuk dan memberi manfaat pada setiap hubungan yang kamu jalani baik dengan keluarga maupun pasangan.