© IStock/peopleimages
Menjalani suatu hubungan memang nggak lepas dari kondisi pasang surut. Ada kalanya kamu dan pasangan tampak adem ayem dan bahagia banget, sebelum tiba-tiba terlibat dalam pertengkaran yang hebat.
Proses naik turunnya hubungan memang bisa dianggap normal, tapi nggak ada salahnya kalau kamu memahami lagi hubunganmu dengan pasangan. Apalagi kalau kamu berharap mendapat pasangan potensial yang bisa diajak berumah tangga, maka kamu harus benar-benar selektif.
Nyatanya tidak semua pasangan bisa sampai ke jenjang pernikahan, ataupun jika sampai menikah kadang berakhir dengan perceraian. Dilansir dari Pop Sugar, berikut adalah tanda- tanda yang perlu kamu waspadai agar tidak menikahi orang yang salah.
Tanda yang pertama ini patut diwaspadai. Meskipun hubunganmu sudah berjalan lama, mestinya hal itu nggak mengurangi rasa tertarikmu pada pasangan. David Bennett, seorang konselor pernikahan mengungkapkan, pasangan yang kehilangan ketertarikan tapi tetap menikah justru tidak akan bahagia dalam pernikahannya. Bayangkan saja mereka menikah tapi nggak berhasrat satu sama lain..
Pada awal pacaran apalagi pas lagi mesra-mesranya, kamu dan pasangan pasti akan tutup telinga dengan komentar orang lain. Bahkan sekalipun orang dekatmu menasihati bahwa si pasangan nggak cocok buatmu, biasanya kamu akan bodo amat dan tetap mepertahankan hubungan.
Tapi jika hal ini terus berlangsung sampai jenjang pernikahan, sepertinya hal ini akan menyusahkanmu. Bagaimana tidak, kamu tentu masih perlu dukungan dari orang terdekatmu mengenai kehidupanmu kan? Nantinya nggak lucu dong, kalau pasanganmu justru akan canggung dalam pertemuan keluarga atau teman.
Jangan sampai kamu mengemis minta dinikahi! Kesepakatan untuk menjalin pernikahan harusnya datang dari dua pihak. Kalau salah satu pihak ngotot untuk menikah sedangkan pihak lainnya terpaksa, gimana bisa pernikahan jadi bahagia?
Sudah tau punya pasangan yang 'nggak bisa diubah', tapi kamu tetap ngotot menikahinya? Jangan harap dia bisa berubah. Beberapa orang berharap bisa mengubah seseorang dengan menikah, namun nyatanya tidak semuanya berhasil. Kalau motivasimu menikah hanya untuk mengubah kepribadiannya, lebih baik nggak usah menikah deh.
Pernikahan adalah mengenai komitmen pada diri sendiri dan pasangan. Jadi nggak mengherankan kalau segala sesuatu yang mengarah pada pernikahan akan lebih banyak menimbulkan perngorbanan. Kalau kamu cuma ingin senang-senang dalam pesta pernikahan dan nggak memikirkan hidup seusai resepsi, sebaiknya kamu pahami ulang deh keputusanmu untuk menikah.
Menemukan orang yang tepat untuk diajak komitmen menikah memang nggak mudah, tapi nggak ada salahnya kamu benar-benar memikirkan segala sesuatu sebelum memasuki kehidupan pernikahan. Ingat, pernikahan bukan cuma soal resepsi dan senang-senang. Kehidupan seusai resepsi lah yang justru harus kamu pikirkan matang-matang.