5 Tanda Penting yang Nggak Kamu Sadari Kalau Kamu Sedang Mengalami Kekerasan Emosional

Reporter : Firstyo M.D.
Jumat, 27 Desember 2019 14:33
5 Tanda Penting yang Nggak Kamu Sadari Kalau Kamu Sedang Mengalami Kekerasan Emosional
Kekerasan dalam hubungan, apapun bentuknya, nggak bisa dibenarkan. Kalau kekerasan fisik meninggalkan bekas kasat mata, bagaimana cara mengenali kekerasan emosional?

Kekerasan fisik seperti KDRT atau kekerasan dalam pacaran mungkin lebih sering kamu dengar. Bentuk kekerasannya yang menyerang fisik memang lebih mudah untuk dikenali karena biasanya akan menimbulkan bekas yang kasat mata.

Berbanding terbalik, kekerasan emosional seringkali lebih sulit untuk diidentifikasi. Jangankan oleh orang luar, kadang korbannya sendiri pun nggak menyadari kalau dia sedang mengalami kekerasan emosional. Padahal, efek dari kekerasan emosional ini nggak lebih mending dari kekerasan fisik. Bentuknya biasa berupa serangan verbal, seringkali sulit untuk dibedakan dengan kata-kata biasa.

Oleh karena itu, biar kamu bisa mengidentifikasi dan mengantisipasi kemungkinan kamu menjadi korban, berikut sudah kami lansir dari Bolde (21/11) tentang tanda-tanda yang sering nggak kamu sadari kalau kamu adalah korban kekerasan emosional.

1 dari 6 halaman

1. Posesif Berlebih

Dalam hidup berpasangan, semua orang pasti ingin dapat perhatian yang besar. Tapi, gimana kalau tuntutan akan perhatian ini menjadi berlebihan dan akhirnya mengganggu? Itulah tanda-tanda posesif. Posesifitas memang lumrah saja terjadi, seperti waktu dia minta dikabari kalau kamu sudah sampai rumah atau ingin tahu kamu lagi di mana dan sama siapa.

Jadi nggak lumrah kalau sampai kamu semakin merasa terkekang, misal sampai dia meminta semua password medsosmu atau mengikutimu ke manapun pergi. Sebaiknya kamu mulai waspada karena ada kemungkinan dia berlaku lebih kasar di masa depan.

2 dari 6 halaman

2. Kamu yang Salah, Kamu yang Minta Maaf

Salah satu sifat yang dimiliki pelaku kekerasan emosional adalah manipulatif. Artinya, pasanganmu punya kecenderungan mengontrolmu sesuai yang dia mau, bahkan waktu kenyataannya nggak seperti itu.

Misal kalian sedang dalam suatu pertengkaran yang penyebabnya sebenarnya sudah jelas karena kesalahan yang pasanganmu perbuat. Ketimbang mengakui dan meminta maaf, dia malah mengeluarkan kalimat menyepelekan seperti " Cuma gitu aja kamu marh? Nggak penting!" yang kemudian membuat kamu jadi berpikir " Apa iya aku yang berlebihan?" dan akhirnya kamu yang meminta maaf. Kalau ini terjadi terus menerus, pertimbangkan untuk mengakhiri hubungan tersebut.

3 dari 6 halaman

3. Sering Meremehkan

Semua orang ingin didengar. Masalahnya, nggak semua orang punya keinginan yang sama besarnya dalam hal mendengar. Bahkan dalam hubungan pun kadang kamu akan menemui kondisi di mana pasanganmu nggak mendengarkanmu, padahal kalian sedang ada di suatu diskusi. Dia lebih memilih untuk mendiamkan, menolak mentah tanpa alasan, atau bahkan mengakhiri diskusi dengan membuka topik baru ketimbang membahas omonganmu.

Atau ketika dia mengecilkan pencapaianmu dengan nggak memberi selamat dan malah meremehkanmu dengan kalimat seperti " Halah, gitu aja dibanggakan. Gampang gitu, ya pasti bisa lah!" Waspadalah karena ini juga termasuk bentuk kekerasan emosional yang akan mengganggu kepercayan dirimu.

4 dari 6 halaman

4. Suka Mengeluarkan Kalimat Menyakitkan yang Dianggap Bercanda

Nggak ada yang lebih menyakitkan dari mendapat pernyataan negatif dari orang yang paling kamu sayangi. Misal, saat kamu dipanggil dengan panggilan-panggilan yang kamu nggak sukai seperti 'gembrot', 'item', atau 'lemot' di depan teman-temanmu.

Terlebih waktu kamu sudah menunjukkan ketidak sukaan, dia bukannya berhenti dan meminta maaf, tapii malah menyepelakan dengan " Gitu aja marah, kan cuma bercanda." Hati-hati karena sikap seperti ini juga merupakan bentuk serangan terhadap kondisi emosionalmu.

5 dari 6 halaman

5. Sering Mengancam

Tanda-tandanya sebenarnya mulai bisa terbaca waktu dia mulai sering mengeluarkan kalimat yang punya tendensi untuk mengambil hal-hal penting dari hidupmu seperti uang, keluarga, atau bahkan harga dirimu. Bentuknya bisa bermacam-macam, mulai dari mengancam untuk meninggalkan kamu sampai berencana membeberkan rahasiamu kalau kamu nggak menurutinya. Secara nggak langsung, kamu akan dibuat untuk tergantung dengan dia. Alih-alih membuat hubungan kalian semakin erat, ancaman seperti ini justru akan membuat kamu merasa tertekan secara emosional.

6 dari 6 halaman

Semua orang yang memiliki pasangan punya potensi untuk menjadi korban kekerasan emosional. Kamu harus mulai mengenali tanda-tandanya biar nggak harus sampai jadi korbannya. Bagaimanapun, kesehatan emosimu tetap lebih penting dan nggak ada bandingannya.

Beri Komentar