© Hellosehat.com
Setelah sekian lama menjalin asmara membuat orang ingin berada pada tahap yang lebih serius, yaitu pernikahan. Nuasmn, hubungan yang lama serta persiapan yang matang tak menjadikan jaminan bahwa melangkah ke pelaminan akan berjalan lancar. Gagal menikah yang tadinya hanya mimpi buruk bisa-bisa berubah menjadi kenyataan karena satu dan lain hal. Lalu, bagaimana kitab harus menyikapinya?
Saya tahu kok, memang tidak mudah untuk bisa melupakannya begitu saja. Lalu, apakah kamu harus selalu menangis hingga esok? Enggak dong ya. Maka dari itu, kamu harus segera bangkit dari keterpurukan ini.
Hidup masih harus berjalan walau tanpa dirinya. Semua tak bisa instan, perlu proses panjang untuk kamu bisa 'legowo' serta merelakan kepergiannya. Yap, jadikanlah ini sebagai pelajaran hidup dengan menerima semuanya.
Sedih, kecewa, marah, semua perasaan akan tercampur menjadi satu tanpa bisa dikontrol sampai-sampai membuat kamu kian frustasi. Wajar kok kalau kamu merasakan kehancuran ini.
Kendati demikian, jangan jadikan gagal menikah sebagai alasanmu untuk terus-terusan menyiksa diri sendiri. Daripada diam dan mengurung diri, kamu bisa mengeluarkan segala 'uneg-uneg' ini pada orang terdekat seperti keluarga dan sahabat. Keluarkan saja semua emosi agar tidak kian membuat hatimu sesak. Bila perlu, mintalah dukungan serta bantuan dari mereka untuki kamu bisa segera keluar dari zona ini.
Jika mengingat serta mendekat kamu masih merasakan kesakitan yang mendalam, alangkah lebih baiknya kamu untuk memberikan jarak untuk tidak tahu lebih dulu tentang kabar sang mantan. Jangan sekali-kali stalking akun sosial medianya.
Tak ada gunanya kamu tahu tentang kehidupannya selagi hatimu masih sesak dan tak karuan. Bisa saja kamu boleh lihat, namun jangan kamu kembali larut dalam kesedihan ya. Alih-alih menata kembali hati yang patah, hal tersebut justru bisa menggagalkan proses move on.
Tak ada seoramg pun yang mau menerima nasib buruk ini. Tentu, setelah sekian berlalu kamu masih mengalami stres atau depresi karena tidak mampu menerima pahitnya kenyataan yang ada.
Oleh karena itu, cobalah dengan memulai dengan prioritas penting dalam hidup, yang mungkin belum pernah terpikirkan sebelumnya. Isi hari-hari dengan melakukan kegiatan yang positif. Tak hanya membantu membangun kembali hidupmu, tapi juga membuka peluang untuk bertemu dengan orang-orang baru.
Kembali, kamu perelu untuk emnata ulang perasaanmu yang dulu pernah berantakan pasca gagalnya pernikahan. Bukan tidak mungkin, kincinya adalamh menerima dengan lapang dan yakin akan ada rencana-rencana baru yang disiapkan Tuhan untukmu asalkan kamu terus berusaha dan tetap bekerja keras mencapainya. Tetap semangat, semoga hari baik akan senantiasa kamu dapatkan.