© The Independent
Sudah menjadi rahasia umum ya kalau pria dikenal memiliki ego lebih tinggi dibanding dengan perempuan. Buat kalian yang sedang menjalin hubungan pasti mulai nemuin nih, momen seperti apa saja yang membuat priamu memunculkan egonya. Tapi apa iya kamu hanya terus menghindarinya? Atau malah kamu berusaha untuk mengendalikan egonya untuk bisa memahami apa yang kamu maksud?
Dilansir dari laman Bolde (28/1), setiap pasangan pasti memiliki momen-momen sensitif yang perlu dibahas bersama. Entah itu terkait dengan keuangan, kelemahan, masa lalu, atau bahkan tentang masa depan. Nah ketika masuk pada pembahasan-pembahasan tersebut, bisa dipastikan kamu memasuki momen yang rentan akan perselisihan pendapat.
Buat kamu yang berniat untuk melenggang ke hubungan yang lebih serius, mau nggak mau harus memulai momen pembahasan tersebut. Tapi kamu harus siap-siap nih, karena topik yang kamu ajukan sudah dipastikan akan menyulut ego dia. Tetap saja pilihan ada ditanganmu, kamu ingin memulai membahas topik sensitif itu atau enggak. Setidaknya, beberapa cara ini bisa membantumu untuk nggak terlalu nyinggung ego priamu :
Seperti halnya perempuan, pria sejatinya juga sensitif banget kalau diajak membahas tentang kekurangan fisikal mereka. Tapi kamu pasti pernah meraasa bahwa mungkin penampilan priamu nggak cocok dengan seleramu. Mungkin tentang potongan rambutnya, atau tentang jambangnya yang terlalu lama nggak dicukur.
Nah girls, kamu bisa saja loh memulai topik sensitif itu dengan priamu. Tapi usahakan untuk tidak membahasnya secara to the point. Upayakan untuk memulai topik yang lebih ringan, seperti mengingatkan kapan terkahir kali memotong rambut. Atau membujuknya berangkat ke barber shop bersamamu.
Siapa sih yang sensitif kalau ditanya masalah gaji. Kamu pasti juga ngerasa risih kan kalau tiba-tiba ada orang yang menanyakan soal gaji ke kamu. Sebagian orang juga beranggapan bahwa gaji tergolong persoalan personal yang nggak boleh sembarang orang tau. Tapi kalau ini tentang priamu, dan kamu sudah merasa bahwa ini waktunya untuk menanyakan, maka kamu harus memilih kata-kata yang tepat untuknya.
Seperti halnya mulai menyinggung tentang rencana masa depan yang akan kalian lalui bersama-sama. Kemudian barulah menanyakan dengan lembut tentang kondisi keuangan dia seperti apa. Jika memang gajinya ternyata lebih rendah dari gajimu, kamu harus berusaha untuk tidak mengungkit-ngungkit itu ya. Lebih baik kamu membahas tentang potensi karir dia ke depannya.
Sesekali kamu pasti pernah kan mencari di internet tentang bagaimana hubunganmu bisa menjadi lebih baik. Atau bahkan kamu memang sering nih mencari solusi tentang masalah hubungan percintaanmu di internet? Kamu tentu boleh banget kok membahas tentang solusi dari laman-laman favoritmu untuk dibahas bersamanya.
Tapi tentu kamu nggak bisa saklek memaksakan untuk menerapkan apa yang disarankan oleh web internet terhadapnya. Kamu bisa saja kan membahasnya dengan nuansa santai, dan memasukan beberapa unsur humor. Agar dia tidak merasa sedang dituntut untuk menjadi sosok yang disarankan oleh web tersebut. Kemudian kamu juga jangan sering-sering membahas saran dari web tersebut dengan priamu, takutnya dia akan merasa jenuh.
Well, poin ini mungkin paling sensitif di antara yang lain. Mungkin kamu suatu ketika pernah mengalami momen ketika priamu melakukan kesalahan fatal di depan umum. Kemudian kamu nggak punya pilihan lain selain menegur dia di depan umum. Nah, momen tersebut pasti awkward banget. Dia pasti seketika langsung menunjukan ekspresi terkejut.
Tapi kamu nggak sepenuhnya salah kok mengambil pilihan untuk menegur dia di depan umum. Hal yang perlu kamu pertahikan adalah mencoba menjelaskan kepadanya apa alasan kamu menegurnya di depan banyak orang ketika itu. Cara jelasinnya juga harus dengan cara yang lembut ya, jangan ngegas atau pun terlalu mendesak dia. Intinya kamu harus menjelaskan bahwa apa yang kamu lakukan adalah demi kebaikan dia.
Nggak bisa dipungkiri ya, setiap perempuan pasti pernah mengalami ini. Teringat dengan mantan ketika menjalin hubungan dengan priamu sekarang. Mungkin saja kamu nggak sengaja membanding-bandingkan antara kisah cintamu yang dulu dengan yang sekarang. Pasti kamu pernah sekali atau dua kali menyinggung itu di depan dia.
Well sebenernya itu wajar kok, mungkin hampir semua perempuan yang lebih dari sekali menjalin hubungan pasti pernah melakukan ini. Tapi yang perlu kamu pahami adalah kamu perlu untuk mengendalikan apa yang kamu alami. Kamu harus benar-benar menyadari bahwa segala sesuatu tentang mantanmu hanyalah masa lalu. Jadi boleh saja kamu membahasnya, tapi jangan sering-sering ya.
Kamu boleh percaya atau nggak, kalau kebanyakan cowok itu memang kekanak-kanakan. Kita tentu nggak bisa memungkiri fakta itu. Semakin besar ego mereka, maka akan semakin besar juga perhatian yang mereka butuhkan. Nah, semakin besar ego mereka, biasanya mereka juga semakin acuh dengan kamu sebagai pasangannya.
Wajar lah kalau kamu merasa sangat risau, tapi kamu harus nemu cara yang pas untuk membahas topik ini dengan dia. Jangan sampai dia menganggap kalau kamu sedang mengemis perhatian darinya, sampai-sampai dia merasa risih. Jadi kamu harus pintar-pintar menarik perhatiannya, dengan hal-hal yang sia suka.
Pasanganmu punya ayah yang memiliki karir cemerlang, atau mungkin terlihat jauh lebih baik dibandingkan dengannya? Eits jangan pernah sekali-kali kamu membandingkan dengannya. Kamu mungkin boleh mendorongnya untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Tapi jangan pernah kamu membandingkannya dengan ayahnya.
Karena dia pasti lebih mengetahui bagaimana karakter ayahnya yang sesungguhnya. Jadi usahakan untuk menemukan cara lain untuk memotivasi dia untuk menjadi pribadi yang lebih baik, atau bersemangat untuk mengejar mimpi dia.
Nah itu dia cara-caranya, kamu bisa sesuaikan dengan karakter priamu masing-masing ya. Kamu harus bisa memahami priamu dalam memandang topik yang kamu angkay. Well, yang jelas kamu harus berusaha untuk membuat hubungan kalian tidak kandas hanya karena mengusung topik-topik tersebut ya.