© Shutterstock.com/g/JenJ_Payless
Diazens tentunya sering dengar dong dengan ungkapan ini, "Sebagus-bagusnya rumah yang ditempati, akan jauh lebih nyaman kalau tinggal di rumah sendiri walau itu hanya sekedar ngontrak". Yap, ungkapan ini banyak banget disinggung. Apakah kamu setuju dengan ungkapa tadi? namn yang pastu, iazens dan pasanganharus banget membicarakan hal ini sebelum menikah ya.
Kalau memang ada pilihan untuk tinggal serumah dengan mertua, sebaiknya kamu pun memperkirakan apa saja kemungkinan yang akan terjadi. Hal ini karena cukup banyak perempuan yang sudah berperan sebagai istri dan merasa tertekan saat harus tinggal bersama mertuanya. Beriku adalah beberapa hal yang sering mereka rasakan.
Tidak semua pasangan membicarakan dari awal tentang berapa jumlah uang yang harus diserahkan kepada mertua untuk keperluan rumah tangga setiap bulannya. Ada beberapa mertua yang bisa menerima berapa pun yang diberikan anaknya, tapi ada juga yang justru menyetir keuangan anaknya hingga timbul perdebatan dengan istri.
Tinggal seatap dengan mertua akan membatasi privasimu dan pasangan. Tak hanya itu saja, bahkan ada juga yang bisa mengurangi quality time lho. Dengan adanya mertua di rumah, seringkali para istri merasa segan dan sulit menemukan waktu untuk dihabiskan berdua saja. Hal ini dirasakan khususnya bagi perempuan dengan sifat pemalu.
Kendati mertua adalah orangtua dari pasangan kita, namun biar bagaimanapun juga mereka adalah orang lain dalam rumah tangga. Kehadirannya sedikit banyak tetap membuat kebebasan sebagai seorang istri jadi terganggu. Hal ini tentu bisa terjadi, misalnya pada suami istri pengantin baru, tinggal bersama mertua akan membuatmu dan pasangan saling berbisik ketika berhubungan seksual di kamar.
Tinggal seatap dengan mertua juga akan membuat para perempuan seakan dituntut menjadi menantu yang rajin. Jadi, mau tak mau kamu pun harus bantu-bantu supaya nggak dicap sebagai seorang pemalas. Misalnya saja harus bangun pagi, bantu-bantu membersihkan rumah, masak, dan beragam pekerjaan lainnya. Sebenarnya hal ini bukan masalah besar, tapi kadang seorang istri juga punya pekerjaan lain yang harus dilakukan, bukan?
Umumnya, mertua dan menantu memiliki pola atau cara asuh anak yang berbeda. Hal ini tak jarang menimbulkan perselisihan. Konon, nenek akan lebih sayang ke cucunya dibanding ke anak sendiri. Alhasil, saat cucu bersama mertua, dia akan menjadi anak yang serba dituruti. Perbedaan cara asuh ini seringkali membuat istri uring-uringan dan merasa tertekan.
Banyak istri yang mengakui bahwa mertua sering kali menjadi orang yang menekan habis rasa kepercayaan dirinya. Hal ini terjadi lantaran sikap membanding-bandingkan menantu dengan orang lain. Kebanyakan, mertua yang melakukan ini nggak sadar bahwa dia bukan membuat menantunya berubah jadi lebih baik. Melainkan hanya menekan rasa kepercayaan dirinya saja.
Namun jangan salah sangka terus dengan mertua ya Diazens, ada juga kok mertua baik yang mampu menyeimbangi diri dengan keadaan serta peka terhadap kondisi rumah tangga anaknya. Semua itu balik lagi pada pola pikir dan pemahaman dari diri masing-masing ya.
Itulah tadi beberapa kegelisahan yang sering dirasakan istri pada umumnya kala tinggal bersama mertua. Bukan mereka membenci orangtua suami, hanya saja istri juga butuh ruang sendiri. Semoga membantu ya!
