©shutterstock.com/Tirachard Kumtanom
Menjalin hubungan asmara memanglah suatu hal yang menyenangkan. Namun layaknya kehidupan yang selalu pasang surut dalam banyak kejadian, hubungan asmara juga demikian. Perasaan cinta dan sayang tak cukup jadi modal untuk bertahan. Ada banyak alasan yang kemudian membuat kita merasa bahwa berpisah adalah jalan terbaik.
Nah, layaknya saat kita jadian dengan doi, memutuskan untuk putus hubungan alangkah lebih baiknya juga dilakukan secara baik-baik, elegan dan tegas ya. Beberapa langkah berikut ini bisa kamu lakukan untuk mewujudkan hal tersebut.
Mengingat bahwa kita pernah menjalin hubungan yang sifatnya privasi dan romantis, maka kita juga tak asal untuk melakukan pemutusan hubungan.
Oleh karena itu, dengan menjadwalkan waktu untuk bertemu langsung adalah jalan terbaik. Jangan sesekali kita membicarakan hal ini lewat chatting, telepon, video call, apalagi main menghilang begitu saja ya.
Bisa dibilang bahwa tak ada waktu yang baik untuk menjadwalkan putus hubungan ini. Namun, kita patut untuk memperhatikan situasi dan kondisi. Kalau dia masih belum bisa buat ketemu karena urusan yang penting, pekerjaan misalnya, maka kita harus menunggu dulu.
©shutterstock.com/Hananeko_Studio
Mungkin kita merasa sedikit gugup untuk menyampaikan pesan pahit ini. Namun, jika kita terlalu bertele-tele hal itu akan membuat dia bingung dengan alasan sebenarnya mengapa kita ingin putus. Cukup sampaikan apa yang menjadi tujuan kita, " Aku mau kita putus!" adalah inti diadakannya pertemuan tersebut.
Meminta putus dengan pacar tidak bisa asal begitu saja. Tentu, kita punya alasan yang seharusnya itu adalah logis dan sesuai kenyataan. Kalau kita membuat alasan yang mengada-ngada tentu hal itu akan tambah melukai hatinya.
Kalau misalkan kita meminta putus karena larangan orang tua, maka sampaikan secara tegas dan sebisa mungkin tidak membuatnya tersinggung.
Tempatkan diri kamu di posisi pacarmu dan latih empati. Dengan memberikan empati padanya saat kamu mutusin dia, itu akan sangat membantu dia meredakan rasa sakit karena berakhirnya hubungan kalian.
Dikutip dari Glamour, menumbuhkan empati saat sedang jatuh cinta sama dia tuh emang mudah. Tapi kamu akan sangat mungkin bersikap nggak peduli dan nggak empati ketika mutusin dia.
Coba ingat-ingat gimana rasa sakit kamu ketika diputusin di masa lalu, mungkin itu akan membantu kamu memahami perasaan pasangan kamu ini.
Jangan bertele-tele atau kode-kode gak jelas kalau kamu ingin putus tanpa benar-benar mengatakannya. Pernyataan yang kurang langsung pada saat itu mungkin lebih baik, tapi percaya deh itu cuma bikin kamu makin gak jujur sama perasaan sendiri.
Hal terbaik untuk dilakukan adalah mengatakan yang sebenarnya jika kalian tidak cocok satu sama lain, jadi mari putus dan hidup masing-masing dengan bahagia tanpa menyakiti satu sama lain.
©shutterstock.com/SUPERMAO
Apabila hubunganmu sudah tidak bisa dipertahankan kembali, putus memang jalan terbaik. Namun lakukan dengan cara mutusin pacar yang baik yang salah satunya bertemu secara langsung.
Hal itu menjadi cara terbaik untuk menghargai dan menghormati pasanganmu. Secara tatap muka, kamu dan doi mu bisa berinteraksi dengan kepala dingin terkait keinginanmu meminta putus dengannya, mungkin juga kamu bisa membicarakan permasalahan apa yang terjadi.
Apabila kamu dan pasanganmu tidak bisa bertemu secara tatap muka, kamu bisa putus secara baik-baik melalui video call atau telepon. Sebisa mungkin Diazens menghindari percakapan melalui chat pesan dengan hubunganmu!
Tapi ingat yah, kalau kamu ragu dengan keselamatanmu saat ingin putsu secara langsung dengannya, nggak apa-apa banget kalau kamu ingin menyampaikan kalimat perpisahan tersebut tanpa perlu tatap muka.
Saat kita benar-benar sudah memutuskan untuk melepasnya, maka kita juga tentu sudah berfikir akan segala konsekuensi serta masalah yang ada. Ungkapkan segala masalah baik pada saat kita pacaran atau kemungkinan yang terjadi setelah putus.
©shutterstock.com/shisu_ka
Biar enggak gugup, sebelumnya kita juga harus berlatih untuk mengucapkan segala hal yang menjadi inti kata " PUTUS" . Walau sedikit klise, namun hal ini akan sangat membantu kita, lho.
Kamu bisa lho bertemu dengan pasanganmu di tempat yang tenang, seperti taman atau mengajaknya jalan-jalan. Dari situ, kamu bisa berkomunikasi terkait keinginan mu untuk mengakhiri hubungan kalian tanpa adanya kemarahan.
Coba kamu memilih waktu dan luangkan seharian penuh untuk doi kamu. Jangan memilih hari dan waktu saat weekday karena bisa membuat kalian tidka fokus menjalani hari. Ajak dia untuk bertemu atau mengajak jalan pasanganmu setelah itu utarakan apa yang menjadi hatimu gelisah terkait keinginanmu berpisah dengannya.
©shutterstock.com/shisu_ka
Yap, saat memulai berhubungan tentu kita mengawali dengan hal yang baik-baik. Nah, saat putuspun juga dengan baik-bak dong? Yap, sebelum kita berpisah dengan dia, alangkah lebih baik kita menyelesaikan segala permasalahan yang mungkin ada.
Misalnya kita ada beberapa barang yang ditipkan kepada dia, tupperwere mungkin, maka kita juga harus menanyakannya ya. Jangan takut untuk menyelesaikan segala perkara biar nanti meminimalisir kemungkinan terjadinya pertemuan pasca putus
Di saat panasnya perdebatan dan huru hara permasalahan yang sedang kamu hadapi, jangan cepat-cepat meminta putus dengan pasanganmu. Beri ruang terlebih dahulu bagi pasanganmu untuk memikirkan atas permasalahan yang terjadi.
Setelah dia tenang dan nyaman untuk berkomunikasi, barulah kamu menjelaskan alasan kenapa kamu ingin putus dengan dia.
So, jangan terburu-buru mengambil keputusan, Diazens karena sesuatu hal yang kamu putuskan secara cepat akan berdampak bagi masa depan kamu!
©shutterstock.com/Kmpzzz
Saat mutusin pacar, sampakan perasaanmu dari sudut pandang kamu tanpa menyalahkan atau menuduh dia. Sebab, kamulah yang merasa nggak cocok dengan hubungan kalian dan kamulah yang ingin putus.
Jadi menggunakan sudut kamu pandang ‘kamu’ tanpa membuat dia jadi pihak yang bersalah, merupakan cara mutusin pacar yang sehat.
Kamu berniat mengakhiri hubungan, buat mengakhiri kepercayaan diri dan entitas pasangan kamu. Dan dalam hubungan, ada dua belah pihak yakni kamu dan dia. Akui dan bilang saja ke dia kalau ada peran kamu juga kenapa hubungan ini nggak works.
Bilang ke dia kalau kalian berdua sama-sama bukan orang jahat. Hanya saja ketika bersama, ternyata tak membawa hasil yang baik untuk kamu atau dirinya.
©shutterstock.com/Pormezz
Kamu bisa membicarakan persoalan putus dengan doi kamu secara tegas namun jelas sehingga tidak ada ruang untuk interpretasi. Jangan memberikan harapan-harapan yang palsu kepada pasanganmu. Jadi kamu harus terang dan berbicaralah secara transparans bahwa kamu ingin putus sama dia.
Katakan sejujurnya dan tidak bertele-tele bahwa kamu ingin putus dengan doimu. Cara terbaik untuk putus adalah bahwa kamu bisa menjelaskan secara jujur dan terbuka apa yang menjadi keluh kesah dalam hubungan mu selama ini.
Jangan membuatnya bingung dan menerka-nerka.
©shutterstock.com/Pormezz
Kamu memang jadi pihak yang mutusin dia, tapi kamu juga harus mendengarkan dia ya! Kamu mungkin nggak akan suka dengan apa yang dia bilang, tapi ya udah nggak apa-apa dengarkan aja. Tapi jangan sampai itu terpancing membuat kamu marah atau menarik keputusan kamu buat putus dari dia.
Sangat dimengerti kok kalau kamu memberikan isyarat bahwa akan ada kesempatan buat balikan, hanya untuk membuat dia merasa nyaman dna mengurangi dampak buruk dari putusnya hubungan. Tapi kalau kamu sendiri tidak yakin, mending jangan dikatakan ya!
Soalnya hal itu sama dengan ngasih harapan palsu ke dia.
Biasanya saat putus, kita fokus membicarakan tentang perpisahan. Ada baiknya kamu sekalian memberitahu terkait apa yang kamu sukai dari dia.
Terlepas dari reaksi dia, jangan lupa juga ucapkan hal-hal yang baik agar perpisahan kalian tidak menjadi sebuah drama berkelanjutan. Di akhir percakapan, ucapkan terima kasih kepada dia untuk semua waktu yang menyenangkan.
Sebelum kamu mengatakan putus ke dia, pastikan kalau kamu benar-benar ingin mengakhiri hubungan kalian dengan baik-baik dan jangan bertingkah ragu-ragu.
Bertingkah ragu hanya membuat masalah di antara kalian. Kamu yang uring-uring selalu mikir dan dia yang gak tahu apa-apa bikin ganggu hubungan kalian. Maka dari itu, jila kamu memiliki keraguan dan kekhawatiran tentang hubungan kalian, penting untuk memberitahu dia sebelum putus untuk menemui solusi.
Kalau putus adalah solusi, maka bicara dengan dia secara langsung. Ingat jangan bertingkah ragu saat akan mengatakan putus.
Terima kasih.
Salah satu ucapan yang harus kamu katakan ke mantan pasangan atas hari-hari baik yang pernah kalian lalui bersama. Dengan kamu mengucapkan terima kasih kepada dia, kamu menghargai dia yang pernah jadi pasangan kamu dan kalian sangat mungkin berpisah dengan baik-baik.
Bertingkah laku baik untuk terakhir kalinya ke dia gak bikin harga diri kamu jatuh kok. Seenggaknya berperilaku baik dengan berkata terima kasih di akhir gak akan membuat drama di antara kalian kedepannya.
Sebisa mungkin saat berbincang berdua jangan pernah membawa pernyatan-pernyataan yang bisa saling menyalahkan satu sama lain.
Mari berpikir dewasa dan lalui hal ini dengan lapang dada, tidak usah menambahkan bumbu drama tidak penting yang ujung-ujungnya bisa menjadi boomerang bagi kalian berdua.
Seperti kata pepatah, “ What happens in Vegas, stays in Vegas.”
Setelah kamu memutuskan kontak dengan dia, sebaiknya kamu mengembalikan barang atau sesuatu yang berharga kepada doi mu secara baik-baik. Hilangkan semua hal yang bersinggungan dengan pasanganmu. Kamu juga bisa hapus kontak atau hapus pertemanan di media sosial yang berhubungan dengan dia.
Sedikit kejam sih Diazens, tetapi ini adalah salah satu hal yang terbaik untuk kehidupanmu selanjutnya!
Tempatkan diri kamu sebagai dia. Ketika pertama kali jatuh cinta, memahami perasaan pasangan jauh lebih mudah, tetapi saat sudah mengakhiri pasti muncul pikiran untuk tidak peduli bagaimana perpisahan akan berdampak pada mantan pasangan.
Bagi kamu yang udah pernah nih putus cinta di masa lalu, mungkin tahu bagaimana rasanya dan jadi tahu kalau perasaan itu bisa bermanfaat dalam mengelola pesan “ putus” ke dia tanpa menyakiti.
Setelah selesai mengungkapkan kata perpisahan, coba deh lakuin tanya jawab singkat dengan diri sendiri. Pertanyaan-pertanyaan simpel seperti,
Apakah aku lega setelah putus?
Bagaimana perasaan ku sekarang?
Ingatkan diri sendiri tidak ada yang salah dari putus dengan seseorang dan meskipun kamu mungkin merasa tidak enak, perasaan itu hanya sementara. Untuk membuat suasana baru, cobalah untuk melakukan hal-hal baik untuk diri sendiri, contohnya pergi ke bioskop, tidur siang, memasak makanan sehat, baca buku, yoga, dan lain-lainnya.
Bagaimana, sudah siap untuk mengutarakan segala perkataan kepadanya untuk 'PUTUS'? Semoga membantu ya.
Penulis : Ayu Harini, Intan Lathifah, Catarina Berlinda Octania S.