©shutterstock.com/
Pernah mendengar kalimat pengundang rasa dilema tersebut? Atau justru kamu adalah orang yang mengucapkannya?
Berteman dengan mantan memang terdengar seperti ide yang buruk. Mengajak mantan untuk tetap berteman itu seperti memutuskan komitmen dari seseorang yang dirasa tidak cocok untuk kemudian berhubungan lagi dengan ikatan yang lebih kasual.
Kendati demikian, rupanya beberapa orang masih punya kepercayaan bahwa berteman dengan mantan itu nggak apa-apa. Untuk kamu yang kebingungan apa fungsi dari berteman dengan mantan, berikut telah kami kutip dari bolde.com tentang beberapa alasan di balik permintaan tersebut.
Tidak ada hubungan yang baik-baik saja, namun berakhir dengan perpisahan. Pasti ada masalah di dalamnya yang memicu hal tersebut. Permintaan pertemanan datang dari orang yang menjadi sumber masalah dalam hubungan? Kemungkinan besar dia cuma mau meringankan rasa bersalah dalam dirinya kalau kamu menerima ajakan pertemanannya.
" Nggak apa-apa putus karena salahku, setidaknya kita masih berteman."
Bisa aja ada banyak kemungkinan dalam hubungan kamu, seperti kemungkinan kalau dia nggak pernah cinta sama kamu hingga kamu cuma sebagai pelarian doi. Mereka nggak mau punya kesan kalau dia hanya hadir sebagai sesuatu yang buruk dalam hidup kamu.
Oleh karena itu, setelah hubungan kalian berakhir, dia berusaha untuk terlihat sebagai sosok yang baik dengan mengajak berteman.
Kemungkinan selanjutnya mantanmasih ngajak berteman walaupun kalian berdua sudah memutuskan untuk berpisah adalah karena dia masih punya harapan padamu. Layaknya seorang penyerang yang berdiam di sekitar area gawang, dia cuma mau menjaga kesempatannya terbuka lebar.
" Nggak apa-apa putus selama kita masih bisa berteman, siapa tau nanti ada perasaan yang muncul lagi."
Memutuskan hubungan adalah momen yang canggung untuk dilalui. Sesaat setelah kata putus diucapkan, apa lagi yang bisa kamu dan mantanmu bahas? Bisa saja ajakan pertemanan cuma jadi sekedar basa-basi untuk menutup obrolan biar nggak terlalu dingin.
" Maaf ya kita harus putus, tapi kita masih bisa berteman kok."
Nah kalau ajakan pertemanan ini nggak dilanjutkan dengan tindakan-tindakan ala berteman lainnya, ya berarti dia memang basa-basi doang.
Ini adalah satu penyebab umum kenapa mantan masih mau temenan sama kamu. Saat kalian memiliki circle pertemanan yang sama dan hubungan kalian berakhir secara tidak baik, hal itu akan mempengaruhi dinamika pertemanan kalian.
Bisa jadi akan terjadi perpecahan dalam kelompok pertemananmu. Oleh karena itu, tetap berteman dalam hal ini bukan berarti kamu harus menjadi sahabat dekatnya lagi, cukup menghormati satu sama lain aja udah oke kok.
Jika kamu menemani mantan through their ups and down, mereka akan lebih mudah membuka diri denganmu. Terlebih lagi, jika pada fase itu kamu sering memberikan advice buat mereka.
Rasa nyaman dan aman yang kamu berikan akan membuat mereka selalu ingin ada di dekatmu meskipun hubungan kalian udah selesai. Buat alasan yang satu ini bisa bahaya jika kamu belum move on, ada baiknya jika kamu bilang ke dia kalau kamu masih membutuhkan waktu setelah apa yang terjadi di antara kalian.
Saat hubungan kalian diawali dengan persahabatan yang erat, maka pada akhirnya mereka ingin mengembalikan keadaan seperti dulu. Kalau doi punya alasan seperti ini, kemungkinan mereka bakal bilang secara jujur ke kamu. Namun, alasan mantan mengajka berteman ini lebih tepat digunakan saat kalian merasa hubungan kamu memang cukup untuk menjadi persahabatan.
Bisa aja doi merasa dia mutusin kamu pas lagi emosi dan sekarang dia menyesal dan berharap kamu bisa balikan lagi. Oleh karena itu, daripada langsung tancap gas ambil posisi buat ngajak balikan, doi kembali melakukan tahap awal, yaitu PDKT ulang. Nah, agar tahap PDKT itu bisa tercapai, otomatis dia harus menjadi teman kamu dulu, dong.
Ciri-ciri mantan yang masih ingin berteman :
Beberapa orang nggak mau menunjukkan secara terang-terangan kalau mereka masih mau tetap berteman sama kamu. Oleh karena itu, coba simak beberapa ciri-ciri di bawah ini:
Meskipun hubungan kalian udah selesai, doi masih mencari berbagai cara buat keep in touch sama kamu. Sesimple kamu update story di Instagram aja bakal dia bakal komen. Bahkan, mereka juga bisa aja secara terang-terangan berusaha buat tetap punya obrolan sama kamu setiap hari.
Beberapa orang mengungkapkan keinginannya secara terang-terangan saat putus. Jika doi minta buat tetap berteman, kamu perlu memutuskannya secara baik-baik. Apakah teman yang dimaksud dia sekedar ‘teman’ atau ‘sahabat’.
Selain itu, kamu juga boleh untuk menolak permintaannya. Jangan lupa untuk mementingkan urusan hati kamu sendiri, jika tetap berteman dengan doi malah bikin kamu semakin tersiksa, kamu boleh menolaknya.
Awalnya cuma sekedar chat iseng nanyain kabar kamu, eh, lama kelamaan kok keseringan? Biasanya sebagai permulaan mereka nanya kabar terus dilanjutkan dengan berbagai topik obrolan yang random. Kalau kamu lagi mengalami hal ini, fix banget mereka ada intensi buat tetap menjadi teman kamu.
Nah, kalau doi bisa menceritakan gebetan barunya dengan santai ke kamu, tandanya dia udah move on. Mereka udah nggak merasa kalau bercerita ke kamu merupakan sebuah kejahatan mengingat status kamu sebagai mantannya. Selain itu, hal ini berarti dia menganggap kamu sebagai teman yang bisa dipercaya untuk mendengarkan ceritanya.
Coba kamu amati, saat kalian ngobrol apakah dia berusaha buat flashback tentang hubungan kalian? Kalau enggak, selamat, kamu udah lulus dari status ‘mantan’ dan berubah menjadi ‘mantan tetapi teman’.
Ini juga menandakan kalau mereka udah nggak terfokus pada hal-hal yang terjadi pada masa lalu dan lebih memikirkan masa depan.
Nggak terlihat ekspresi sedih atau terbebani saat ngobrol sama kamu. Obrolan kalian juga udah sama seperti obrolan antar teman dan doi juga nggak menunjukkan rasa gugup. Jika kamu udah pada fase ini berarti dia udah nggak ada perasaan lagi sama kamu dan menganggap hubungan kalian berteman seperti dulu.
Pada intinya, saat sudah dalam kondisi putus hubungan dengan mantan kekasih, sebaiknya kamu nggak terlalu tergantung dengannya. Termasuk terlalu berekspektasi terhadap ajakan pertemanannya.
Tanggapi saja ajakan itu sebaik mungkin, tapi ya jangan larut dalam kesedihan kalau ternyata ajakan pertemanan dari si mantan cuma sekedar omongan belaka.
Penulis : Firstyo, Alvita Maharani