© Popsugar.com / Getty / Roshinio
Akhir pekan ini kamu dan pasangan menjalankan kegiatan sendiri-sendiri. Kamu di rumah mengerjakan tugas yang kamu bawa dari kantor, sementara pasanganmu pergi ke luar kota untuk berlibur bersama teman-teman di kantor barunya.
Awalnya semua berjalan biasa saja. Kamu fokus pada pekerjaanmu. Sampai akhirnya kamu melihat postingan instastory pasanganmu yang sedang senang-senang bersama koleganya, yang beberapa adalah lawan jenis. Entah kenapa wajahmu jadi panas dan dadamu sesak, seperti ada rasa yang nggak biasa.
Iri karena kamu bekerja dan dia bersenang-senang? Bukan. Turut senang atas kesenangan pasanganmu? Jelas juga bukan. Beberapa tap instastory kemudian, seiring makin jelasnya interaksi pasanganmu dengan teman-teman lawan jenis yang asing bagimu, kamu sadar kalau kamu sedang cemburu.
Perasaan cemburu biasa muncul pada seseorang atas dorongan alamiah, yakni karena kamu sudah merasa terikat dengan pasanganmu. Setidaknya begitu penjelasan dari Mark B. Borg Jr., PhD, penulis buku 'Irrelationship and Relationship Sanity'.
" Secara biologis dan emosional, mekanisme bertahan hidup yang paling awal kita miliki adalah keterikatan dengan orang lain. Dalam hal kecemburuan, umumnya perasaan muncul terhadap pasangan," terang Borg pada Prevention (20/01).
Oleh karena rasa keterikatan tersebut, kamu selalu berharap untuk pasanganmu mendapatkan keamanan, setidaknya menurut standar dan perasaanmu.
Dalam kasus di awal artikel misalnya. Mungkin kamu merasa biasa saja saat pasanganmu berlibur dengan teman-teman satu geng yang sudah kamu kenali. Namun perasaan cemburu datang karena teman-teman di kantor baru yang berlibur dengan pasanganmu nampak asing bagimu.
Di balik perasaan cemburu yang muncul, ada perasaan takut. Entah kamu takut jika ada teman pasanganmu yang menyukainya, atau sebaliknya, Kamu nggak mendapatkan garansi keamanan dari sesuatu yang baru.
Meski hal tersebut terbilang normal, namun kecemburuan seperti ini sangat perlu untuk ditekan. Menurut Borg, kecemburuan pada awalnya memang akan selalu terlihat biasa saja. Namun semakin lama dia akan semakin menggerogoti banyak hal dari dirimu; fokus, mood, dan kepercayaanmu pada pasangan.
Kalau kamu mulai merasakan kecemburuanmu berkepanjangan, Borg menyarankan untuk kamu menyampaikannya pada pasangan secara langsung. Dalam percakapan tersebut akan terjadi pertukaran informasi tentang apa yang kamu rasakan dan bagaimana kondisi yang sebenarnya menurut pasanganmu. Dari situ, kamu dan pasangan bisa bergerak lebih lepas tanpa terikat rasa cemburu.
Cemburu memang tanda cinta, tapi kalau berlebihan membuat kamu menderita. Kenali gejalanya dan atasi segera. Good luck!