© Pexels.com/Smoke Weddings
Masa-masa PDKT dengan gebetan biasanya digunakan setiap orang untuk menunjukkan hal-hal baik. Tentu saja, agar gebetan menemukan ketertarikan dalam diri.
Namun, sikap manis dari geebtan yang membuatmu terlalu cepat jatuh cinta di awal PDKT perlu diwaspadai ya! Bisa saja kamu justru terjebak dalam love bombing nih!
Love bombing adalah tindakan untuk memanipulasi seseorang secara emosional afar mudah jatuh cinta ke dalam hubungan yang dijalankan. Biasanya, pelaku love bombing akan menunjukkan bentuk perhatian dan sikap manisnya kepadamu.
Namun, tindakan ini hanya akan terlihat manis di awal. Sebab, jika kamu sudah benar-benar jatuh cinta, dia justru akan lebih banyak mengabaikanmu dan tidak serius menjalani hubungan.
Lantas, bagaimana caranya agar tak terjebak love bombing di masa PDKT? Berikut 4 caranya dilansir dari berbagai sumber!
Bagi kamu yang sedang dalam masa PDKT, penting kiranya untuk memperhatikan perilaku gebetan sebelum kamu menetapkan hubungan ke ranah yang lebih serius. Dilansir dari Marriage, jika ingin terbebas dari love bombing seseorang harus bisa mengidentifikasi tanda-tanda yang ada pada pasangannya.
Pelaku pengebom cinta sering juga dianggap memiliki sifat yang egois dan memiliki gangguan kepribadian narsistik. Sebuah penelitian tentang love bombing menunjukkan, terdapat hubungan yang signifikan antara gaya keterikatan, narsisme yang tinggi, dan harga diri yang rendah bagi pelaku.
Jika sudah mengetahui ada tidaknya tanda-tanda love bombing pada calon pasanganmu, maka buatlah batasan. Apalagi, jika kamu tahu gebetanmu ternyata pelaku love bombing ya!
Melansir dari Mindbody Green, banyak pakar hubungan menyatakan, bom cinta adalah tanda tidak sehat dalam sebuah hubungan. Sebab, akan mempersulit orang lain untuk mempertahankan batasan pribadinya. Oleh karenanya, psikoanalis Babita Spinelli, LP menegaskan, penting untuk menetapkan batasan yang jelas dan sehat.
Misalnya dengan menolak tawaran hadiah yang akan diberikan, menetapkan batasan interaksi dan waktu yang dihabiskan bersama, hingga bersikap tegas dalam menanggapi teks dengan kalimat romantis yang berlebihan.
Menetapkan batasan yang sehat membuat kamu tidak akan mudah terbuai dan menjadi korban manipulasi emosional yang diberikan pasanganmu.
Bersikap tegas dalam mengambil keputusan terhadap tindakan love bombing berkaitan dengan value diri. Dengan mengenal value dalam dirimu, kamu tidak akan serta merta ketergantungan dengan pasangan. Sehingga kamu tetap mandiri dalam berbagai hal.
Karena, jika pelaku love bombing menyadari kamu telah ketergantungan dengannya, maka akan lebih mudah untuknya melakukan tindakan manipulasi dan mengendalikanmu, baik fisik maupun psikis.
Melansir dari Very Well Mind, mengetahui harga diri sendiri, self love, dan mencoba untuk tidak terlalu dibutakan perlakuan manis yang menghujanimu dapat membuatmu lebih berani mengambil keputusan untuk meninggalkan hubungan yang toxic, lho!
Ini menjadi hal yang tak kalah penting untuk dapat terbebas dari jerat love bombing. Carilahdukungan support system, seperti sahabat, keluarga hingga psikolog.
Dari orang terdekat, mereka dapat memahami bagaimana merespons ceritamu dengan tepat dan membantumu pulih dari kondisi tekanan psikis, termasuk akibat dari tindakan manipulasi dari seorang love bomber. Selain itu, seorang yang sudah lebih berpengalaman darimu dalamhubungan juga dapat membantumu mengenali apakah pasanganmu cukup baik untukmu atau tidak.