© Freepik.com/kues1
Berbicara mengenai cita emmang bikin puyeng ya? Banyak banget hal yang dipikirkan. Walau kemungkinan itu adalah hal lumrah dan umum terjadi, kadang malah kita memikirkannya tanpa henti. Misal nih, doi gak bales chat dari kita, kalau kita sudah kelewat sayang mungkin kita khawatir akan keadannya yang tak kunjung ada kabar.
Nah, apalagi kalau kita terlalu terburu-buru dalam urusan cinta. Baisanya kita seharusnya menunggu, percaya, dan memberikan waktu cinta untuk berkembang dan tumbuh lebih dalam. Namun ajngan salah, beberapa orang bahkan bisa cepat jatuh cinta pada seseorang dan tak menutup kemungkinan bakal berakhir benci.
Sebenarnya, kenapa sih orang tuh bisa banget menjatuhkan hatinya kepada sosok tertentu (lawan jenis) lalu saling membenci?
Menghadapi hal ini sebenarnya bisa dipaparkan lho dalam penjelasan ilmiah. Yap, beberapa penelitian berpendapat bahwa cinta bak bentuk kegilaan sementara. Bisa dikatakan ini adalah wujud kegilaan bersifat manis dimana kita mungkin saja mengabaikan kekurangan orang yang dipuja hingga akhirnya tersadar dan rasa itu berubah jadi benci.
Terkadang, tak semua orang yang cepat jatuh cinta bisa langsung berubah benci, lho. Ada juga kok yang memang menemukan cinta sejati dengan cepat dan hubungan ayem tentrem, langgeng hingga kakek nenek serta maut memisahkan.
Melansir dari Hellosehat pada Sabtu (31/10/2020), sebuah penelitian membuktikan bahwa pribadi yang cepat jatuh cinta dan tertarik pada pasangannya cenderung timbul rasa benci dalam waktu yang tak lama. Dalam penelitian ini melihat sebuah perilaku bahwa beberapa lelaki muda yang diminta untuk menyebrangi sebuah jembatan dan kemudian menemui seorang wanita di ujung jembatan tersebut. Jembatan yang disediakan oleh peneliti ada dua, yaitu jembatan yang sudah reyot dan jembatan yang masih bagus.
Kemudian, diketahui bahwa beberapa lelaki yang menyebrangi jembatan yang sudah reyot ini sebagian besar merasa tertarik dengan wanita yang ada di ujung jembatan tersebut. Sementara kelompok lelaki yang melewati jembatan yang bagus tidak merasakan apapun.
Dari sini lah para ahli menyatakan bahwa rasa tertarik yang dimiliki kelompok lelaki yang melewati jembatan reyot ini sebenarnya bukan karena alasan jatuh cinta atau suka. Hal ini disebabkan karena selama para lelaki menyebrangi jembatan reyot tersebut, mereka mengalami peningkatan hormon adrenalin. Hormon adrenalin membuat jantung bergedup kencang, napas jadi lebih cepat, dan memengaruhi emosional para lelaki.
Pada akhirnya, kelompok lelaki ini menganggap bahwa ini adalah tanda mereka tertarik dengan wanita yang ada di ujung jembatan. Sedangkan lelaki yang melewati jembatan bagus tidak mengalami perubahan hormon tersebut dan tak merasakan ketertarikan yang sama.
Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa seseorang dapat dengan mudah merasa tertarik dan kemudian merasa dirinya jatuh cinta. Padahal, cinta butuh waktu lama untuk tumbuh lebih mendalam.
Pernah dengar gak sih bahwa orang yang merasakan suka hingga tertarik pada seseorang bisa saja menyalahartikan apa yang ia rasakan saat itu? Hal ini benar adanya lantaran perubahan tubuh yang terjadi ketika itu hampir sama dengan rasa cinta. Tak khayal, perubahan semacam ini turut andil terjadi ketika kita merasa benci dengan seseorang.
Nah, aneka perubahan atau efek fisiologis yang akan timbul yaitu jantung berdebar-debar, napas memendek, dan aliran darah menjadi lebih cepat. Semua hal itu sebenarnya kita rasakan ketika merasa benci ataupun tertarik pada seseorang. Hal inilah yang akhirnya membuat seseorang sangat mudah merasa jatuh cinta dan akhirnya cepat benci. Yap, karena gejala yang dirasakan adalah sama saat itu.
Kemungkinan besar yang membuat rasa benci itu timbul secara dadakan lantara kita terlalu cepat ambil sikap dan kesimpulan kalau kita sedang dimabuk asmara. Rasa suka dan tertarik dengan sosok lawan jenis memang wajar kok. Namun, apakah kita benar-benar yakin bahwa itu adalah cinta?
Setuju dong kalau cinta itu memang butuh proses, apalagi jika kita ingin selalu bersamanya dan menghabiskan sisa waktu dengan Mas pasangan. Cinta tak hanay melulu soal bahagia, tapi juga memahami karakter dan mengerti satu sama lain.
Jika kita terburu-buru jatuh cinta dan mengambil kesimpulan tanpa tahu berbagai kekurangan pasangan dan kita belum siap menerimanya, bisa jadi rasa cinta yang sebelumnya kira rasakan seketika berubah jadi benci. Terlalu cepat jatuh cinta bisa jadi hanya perasaan sesaat yang akhirnya membuat kita tidak merasakan kenikmatan dan keindahan dalam menjalin hubungan.
Tentu hal ini dapat mengganggu keromantisan kita dan pasangan. Biasanya orang yang cepat jatuh cinta, akan lebih sering bersemangat menjalani hubungan di awal dan mudah bosan dan terkesan malas dalam menjalani hubungan. Oleh sebab itu, alangkah lebih baiknya kita pelan-pelan dan menikmati waktu pendekatan kita dengan pasangan hingga kita dan pasangan sama-sama merasa siap untuk berkomitmen. Semoga menginspirasi ya Girls. Semangat dan happy weekend!