© En.shafaqna.com
Menikah adalah tahap lanjutan yang diidamkan banyak pasangan yang masih dalam tahap pacaran. Ide tentang pernikahan memang sepertinya indah, tapi untuk mencapai ke sana sangat banyak hal yang perlu kamu siapkan. Kalau diibaratkan lomba lari, pernikahan memang lebih mirip lari marathon; rutenya panjang, melelahkan, tapi kalau persiapannya matang ya bakal gampang-gampang aja. Adakah
Well, nggak mirip-mirip banget sih karena nggak ada yang berharap finish dalam hal pernikahan tapi, yah, tau lah maksudnya ya.
Mempersiapkan uang buat modal menikah jelas harus dilakukan. Sambil nunggu uangnya terkumpul, kamu bisa lho mempersiapkan hal lainnya, yakni mental. Secara mental kamu siap nggak sih buat nikah? Kenali tanda-tanda berikut yang dikutip dari Allwomenstalk (30/12).
Lingkup tanggung jawab di pernikahan jauh lebih luas dari hidup sendiri. Waktu menikah, kamu punya tanggung jawab ke pasanganmu, belum lagi kalau kamu punya rencana untuk punya anak. Untuk tahap awal, tanyakan dulu ke dirimu apa kamu sudah siap buat mengemban tanggung jawab lebih?
Selanjutnya untuk urusan perputaran uang dalam pernikahan, kamu juga harus lebih tertata. Nggak boleh lagi ada pembelian-pembelian impulsif karena termakan promo toko online. Kamu mungkin juga harus menekan kebutuhan tersiermu untuk hal yang lebih penting seperti membayar berbagai tagihan. Pertanyaan selanjutnya, siap dan mampukah kamu untuk punya perencanaan keuangan yang lebih rapi?
Pernikahan adalah salah satu hal yang kita harapkan untuk berlangsung seumur hidup dan hanya berharap untuk dipisahkan hanya oleh kematian. Sekarang coba bayangkan di kepalamu, setelah menikah kamu akan stuck dengan orang yang sama sampai sisa umurmu. Kamu mungkin masih bisa menemui teman-temanmu, tapi intensitasnya harus jauh lebih dikurangi. Hobi dan ketertarikanmu juga hanya bisa dilakukan sebagai selingan dan mungkin nggak bisa kamu lakukan sesering dulu. Jadi, pertanyaan terakhir untuk mengetahui apakah mentalmu siap menikah atau belum adalah; apakah kamu siap untuk mencurahkan fokus lebih ke satu hal untuk jangka waktu yang panjang?
Bagaimana? Sudah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas? Kalau bisa, selamat karena kamu secara mental sudah siap untuk menikah. Tapi jangan senang dulu karena jalan masih panjang untuk menuju ke tahap tersebut. Semangat ya~