© Freepik.com
Pesatnya perkembangan teknologi memang sudah tak bisa dihindari. Banyak sekali perubahan-perubahan dari berbagai lini kehidupan, termasuk munculnya kebiasaan baru yaitu membuat status akan perasaanmu saat ini di media sosial. Mulai dari status WhatsApp, Instagram, Facebook, dan platform media sosial lainnya yang sudah diperbaharui dengan fitur layanan story yang makin kekinian.
Tak khayal, kebiasaan baru yang nge-trend di kalangan anak muda ini sudah layaknya mendarah daging. Niatnya sih membuat status dengan menuliskan beberapa tulisan agar doi merasa tersindir. Namun, gak disangka aksi ini malah bisa dibilang sembrono dan berbahaya untuk keberlangsungan suatu hubungan.
Dampak negatif yang sering keli terjadi dari aksi membuat status di media sosial adalah salah faham antara satu sama lain. Niat awalnya kamu ingin membuat status yang sengaja ditujukan buat doi alias Mas Pacar biar merasa bersalah atau peka. Namun, apakah kamu udah yakin kalau dia bakal notice tulisan di statusmu?
Pembuat status juga harus faham akan dampak yang ditimbulkan. Bisa jadi malah ada salah satu pihak yang merasa bersalah setelah melihat status yang kamu buat. Ya, walau kamu gak bermaksud membuatnya sakit hati, terkadang konten dari sebuah status bisa mengena banget dan sesuai dengan kenyataan hidup beberapa orang lho. Alhasil, kamu bakal salah sasaran dan membuat khawatir seseorang.
Jangan asal deh kalau mau membuat status melalui media sosial apapun. Apalagi kalau saat ini kamu udah masuk dunia kerja. Gak mau dong kamu dicap sebagai seorang pengecut yang tidak bisa menyelesaikan masalahmu dengan seseorang?
Yap, otomatis kamu akan dianggap gak mumpuni dan malah merusak personal branding yang sudah kamu bangun selama ini. Please, kamu bisa lebih rasional kok dan gak melulu kebawa perasaan jengkel sesaat hanya karena emosi.
Bukannya menyelesaikan masalah, malah tambah bikin runyam. Gak semua pasangan atau Mas Pacar paham dengan kode-kodean yang sengaja kamu buat lewat status di media sosial ya girls.
Ada banyak hal yang gak bisa dipahami oleh orang lain secara jelas jika kamu hanya mengungkapkan perasaan kesalmu melalui media sosial. Seperti halnya nada bicara, intonasi penyampaian, dan maksud-maksud inti yang sebenarnya bisa dengan mudah kalau dibicarakan dengan bertatap muka.
Bayangkan deh, gimana jika sebenarnya masalah tersebut udah hampir selesai karena orang lain yang kamu maksud juga udah hampir melupakan masalahnya, tapi tiba-tiba semua jadi makin runyam karena kamu melakukan sindiran tanpa berbicara langsung di depannya.
Ingat, ada banyak pihak selain pasanagnmu (target statusmua) yang merasa dirinya jadi tersulut emosi karena disindir melalui media sosial lho! Yuk, lebih bijak menggunakan media sosial pribadi. Tetap semangat!