© Instagram.com/mayaseptha7
Jalan menemukan pendamping hidup selalu berbeda tiap orang. Ada yang bisa dengan mudah menemukan tambatan hatinya, ada pula yang harus melewati banyak tikungan sebelum akhirnya bertemu dengan sang belahan jiwa.
Maya Septha adalah salah satu orang yang cukup beruntung dalam perihal asmara. Menikah dengan Krisna Wardhana Sidarta sejak 16 Juni 2012, hubungan keduanya sangat jauh dari kabar-kabar tak sedap. Dalam satu unggahan bahkan Maya menyebut bahwa hubungan keduanya bisa berjalan lancar sejak masa PDKT 15,5 tahun lalu.
Nggak mau menyimpan resep kelanggengan hubungannya sendiri, Maya pun membagikan tujuh hal yang perlu dipertimbangan sebelum menentukan pendamping hidup. Yuk langsung simak aja!
Pernikahan adalah tentang komunikasi. Mengobrol adalah bentuk paling dasar dari komunikasi tersebut. Nyambung dalam obrolan dengan pasangan adalah salah satu modal utama untuk mengarungi bahtera rumah tangga.
" Banyak banget yang harus diobrolin sampai maut memisahkan. Kalau waktu pacaran aja nggak cocok atau nggak asik, apa lagi (kalau) udah kawin sepuluh tahun?"
Saat memilih pasangan hidup, kalian juga dituntut untuk saling menghargai satu sama lain. Tak hanya kamu yang menghargai pasangan, namun pasangan pun juga harus menghargaimu. Mau berkompromi dan nggak menang sendiri merupakan wujud paling umum dari perilaku saling menghargai dalam hubungan.
" Kalau salah satu menang terus atau kalah terus, seumur hidup begitu kuat nggak?"
Menikah adalah soal kenyamanan. Saat kamu memiliki perilaku dan gaya hidup yang terlalu jauh berbeda dengan pasangan, perlu ada pertimbangan lebih jauh, apakah kira-kira kamu bisa beradaptasi untuk melanjutkan hubungan ini ke arah yang lebih jauh lagi?
" Jomplang kerendahan atau ketinggian (bisa) jadi nggak nyaman. Cocok apa nggak gitu. Soalnya kalau komplain setelah nikah mah udah telat."
Semirip apapun kamu dengan pasangan, pasti ada sejumlah perbedaan yang muncul, baik mayor maupun minor. Tugas kita bukan untuk membuatnya menjadi sama, melainkan mengenali dan berkompromi dengan perbedaan tersebut.
" Kalian boleh punya sejuta persamaan, tapi cukup satu perbedaan bisa bikin ambyar kalau nggak ada solusinya."
Sudah banyak kasus pasangan yang sudah merasa tak cocok selama pacaran, namun tetap bertahan karena menyimpan harapan akan adanya perubahan saat sudah menikah. Perubahan mungkin akan terjadi, namun tetap harus melewati fase komunikasi. Sampaikan hal-hal yang menurutmu nggak sesuai, pun sebaliknya, agar kalian bisa saling menyesuaikan satu sama lain.
" What you see is what you get. Baiknya diomongin ke depan rencananya gimana dan apakah sepakat pakai cara itu setelah menikah."
Nggak ada manusia yang sempurna. Setiap dari kita pasti punya kekurangan, termasuk dalam diri pasangan. Saat fase pengenalan, kamu dan pasangan bisa saling mendeteksi kekurangan masing-masing sembari mengukur apakah kamu sanggup hidup bersama lengkap dengan segala kekurangannya?
" Kalau udah siap mental ya nggak papa. Kalau nggak kuat nggak usah dipaksain, soalnya nanti nggak bisa bilang capek, habis kesabaran, atau nyerah di tengah jalan. Pernikahan itu one way ticket."
Kamu dan pasangan sudah merasa salinmg menyayangi, tapi apakah kalian sudah saling mengenal karakter masing-masing? Jangkauan karakter sangat luas karena mempengaruhi banyak hal, oleh karena itu mengenalinya sangat penting sebelum memutuskan untuk bersama selamanya.
" Karakternya gimana, dewasa nggak? Bisa atur emosi nggak? Bisa ngesampingin ego pribadi demi kebahagiaan berdua nggak? Bisa minta maaf nggak? Bisa denger nggak kalo diajak ngomong? Bisa diajak cari solusi bareng ngga pas ada konflik? Kalo lagi stress atau marah kayak apa?"
Tujuh poin di atas diperlukan untuk memilih pasangan hidup, tapi sifatnya juga introspektif. Artinya, kamu juga harus bisa melihat dirimu sendiri dari kacamata tersebut.
Apakah apa yang kamu cari dari pasangan sudah ada pada dirimu? Atau memang tujuanmu untuk mencari yang dapat melengkapi dirimu?
Pada akhirnya, seperti dikatakan oleh Maya Septha dalam akhir caption unggahan Instagramnya, " Jangan sampai udah dapet pasangan yang bagus, eh kitanya yang bikin susah. Kasihan kan anak orang."