Perbedaan Tunangan dan Lamaran yang Sering Dianggap Sama

Reporter : TIM MAGANG ASIK
Senin, 11 September 2023 11:25
Perbedaan Tunangan dan Lamaran yang Sering Dianggap Sama
Perbedaan tunangan dan lamaran terdapat pada orang yang terlibat di dalamnya dan prosesi yang dilakukan.

Sering dikira sama, ternyata ada perbedaan antara tunangan dan lamaran lho gaes! Dan banyak orang yang masih bingung mengenai hal itu.

Secara umum, tunangan adalah proses buat ngasih tau ke banyak orang kalau dua orang tersebutsepakat untuk menikah. Sementara itu lamaran adalah prosesi yang melibatkan kedua belah keluarga calon pengantin dalam prosesi adat dan budaya.

Ada pendepatan lain juga mengenai perbedaan tunangan dan lamaran.

Lamaran dapat disebut sebagai peristiwa mengajak pasangan untuk menikah. Hal ini juga bisa diartikan sebagai tindakan meminta. Adanya peristiwa lamaran menandakan bahwa pasangan siap menuju ke jenjang yang lebih serius.

Sementara itu, istilah tunangan dapat didefinisikan tindakan menerima atas permintaan untuk menikah.

1 dari 4 halaman

Beda Tunangan dan Lamaran

Perbedaan Tunangan dan Lamaran

Perbedaan tunangan dan lamaran dapat dilihat dari prosesi hingga orang-orang yang terlibat di dalamnya.

Pertama, perbedaan tunangan dan lamaran dapat terlihat pada individu yang ikut berpartisipasi. Tunangan cuman melibatkan pasangan dengan meminta komitmen mereka untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius.

Sedangkan pada lamaran, keluarga besar kedua calon mempelai turut terlibat dalam pembuatan keputusan. Oleh karena itu, prosesi lamaran cenderung lebih formal daripada tunangan.

Tunangan pada umumnya cuman butuh cincin sebagai simbol komitmen, sementara lamaran biasanya membawa seserahan dari pihak laki-laki untuk pihak perempuan. Seserahan ini dapat berisikan berbagai macam, mulai dari buah-buahan hingga kebutuhan sehari-hari.

2 dari 4 halaman

Beda Tunangan dan Lamaran

Selain perbedaan tunangan dan lamaran, pertanyaan tentang apakah pasangan yang telah melewati tahap tersebut boleh tinggal satu atap masih menjadi pertanyaan bagi sebagian orang.

Nah, bagi laki-laki dan perempuan yang telah melalui kedua tahap tersebut masih tidak diperbolehkan untuk tinggal satu rumah. Mengingat bahwa kedua insan belum resmi terikat melalui dokumen negara. Maka dari itu, kedua individu masih berstatus belum menikah pada dokumen-dokumen penting pribadi.

Kedua insan boleh tinggal bersama jika sudah sah secara agama dan negara. Pasangan memang boleh tinggal bersama jika telah sah secara agama saja, tetapi, jika pasangan tidak memiliki dokumen resmi negara yang menyatakan bahwa mereka berstatus suami-istri, negara tidak dapat mengakui keabsahan pernikahan mereka.

Trus biasanya nih lamaran dulu atau tunangan dulu?

Nah, berkaca dari penjelasan di atas, maka tunangan dilakukan terlebih dahulu ketimbang lamaran. Tapi biasanya nih momen tunangan tidak dilakukan, jadi biasanya pasangan langsung menyelenggarakan prosesi lamaran lalu pernikahan.

3 dari 4 halaman

Perbedaan Tunangan dan Lamaran Menurut Islam

Beda Tunangan dan Lamaran

Perbedaan tunangan dan lamaran menurut Islam dapat dilihat dari istilah yang digunakan. Dikutip dari Kanwil Kemenag Sumsel, pada agama Islam, kata tunangan tidak ada pada istilah syari’ah, tetapi terdapat istilah Khitbah yang secara bahasa bermakna melamar atau meminang.

Secara umum, Khitbah dapat diartikan sebagai cara untuk mengenal lebih dalam tentang calon mempelai perempuan sehingga calon mempelai pria dapat belajar untuk memahami kebiasaan sehari-hari calon mempelai perempuan.

Khitbah juga dapat dimaknai saat laki-laki atau perempuan yang memiliki agama dan akhlak yang baik serta adanya keinginan untuk menikah, maka langkah selanjutnya adalah menanyakannya atau keluarganya. Hal ini umumnya dilakukan dengan mengirimkan proposal kepada keluarga calon pengantin.

Singkatnya, dapat dikatakan bahwa khitbah adalah tindakan meminang seorang perempuan untuk dinikahi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Khitbah adalah pernyataan secara langsung yang mengungkapkan ikatan awal pada pernikahan, yakni pertunangan.

Seperti yang telah kita ketahui untuk mencapai kebahagiaan selama pernikahan, kedua calon mempelai harus mengenal satu sama lain termasuk mengenali karakteristik dan kebiasaan sehari-hari agar ketika pernikahan dilaksanakan mereka memiliki rasa cinta dan sepemahaman yang kuat.

Kemudian proposal pinangan tersebut diterima, kedua belah pihak memiliki tanggung jawab secara moral terhadap satu sama lain karena hal tersebut merupakan janji bersama. Melanggar komitmen tanpa adanya alasan yang sah dianggap sebagai tindakan ketidakjujuran dan pengkhianatan.

Lalu, bagaimana cara membatalkan Khitbah?

Pembatalan Khitbah dapat dilakukan jika pada diri kedua mempelai ditemukan masalah serius yang tidak diketahui pada saat Khitbah, maka alasan tersebut dibenarkan untuk membatalkannya.

Lantas, apa perbedaan tunangan dan lamaran pada agama Islam?

Pada agama Islam, lamaran dimaknai sebagai prosesi ijab kabul. Pada ijab kabul terdapat beberapa prosesi seperti pembacaan ayat-ayat Al-Quran, bertukar cincin, dan menandatangani kontrak pernikahan.

Ijab kabul biasanya berlangsung di hadapan para saksi, termasuk keluarga dan teman. Persetujuan adalah aspek penting dalam Ijab kabul dan kedua belah pihak harus menyetujui pernikahan dengan sukarela. Pernikahan paksa tidak diperbolehkan dalam hukum Islam. Hak dan tanggung jawab kedua mempelai juga menjadi pertimbangan penting dalam prosesi ini.

Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa perbedaan tunangan dan lamaran dalam agama Islam terletak pada perbedaan istilah yang digunakan.

4 dari 4 halaman

Perbedaan Tunangan dan Lamaran dalam Adat Jawa

Beda Tunangan dan Lamaran

Sama seperti agama Islam, perbedaan tunangan dan lamaran dalam adat Jawa terletak pada istilah yang digunakan. Adat Jawa menggunakan istilah peningsetan untuk menyebut tunangan. Nah, istilah peningsetan berasal dari kata singset yang memiliki arti ikat dalam bahasa Jawa. Pada hal ini, acara peningsetan menjadi prosesi mengikat.

Biasanya, prosesi peningsetan dibarengi dengan seserahan. Seserahan diberikan oleh pihak calon mempelai laki-laki kepada calon mempelai perempuan.

Seserahan inilah yang menjadi ‘pengikat hati’ antara kedua belah pihak calon pengantin. Secara simbolik, seserahan merupakan bentuk tanggung jawab kepada calon mempelai perempuan.

Perbedaan tunangan dan lamaran dalam adat Jawa, yakni pada acara lamaran, Pihak calon mempelai laki-laki mengirim salah satu perwakilan yang memiliki pengaruh untuk melamar calon mempelai perempuan.

Pada proses inilah akan terjadi diskusi untuk mencari saat terbaik melaksanakan pesta pernikahan. Dalam penentuan tanggal pernikahan, umumnya adat Jawa menggunakan weton. Kedua belah pihak akan mempertimbangkan weton masing-masing mempelai secara cermat hingga mendapatkan hasil yang terbaik.

Itu dia perbedaan tunangan dan lamaran. Kalau Diazens dekat-dekat ini akan melakukan prosesi yang mana, nih?

Penulis : Alvita Maharani

Beri Komentar